JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI berencana menerapkan pengaturan jam kerja, untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota pada pagi hari.
Dalam hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov nantinya akan membagi dua sesi jam kerja.
Sebagai informasi, jam kerja tersebut akan dibagi dua sesi, yakni pukul 08.00 WIB dan pukul 10.00 WIB.
Wacana kebijakan tersebut akhirnya menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Jakarta.
Salah satu karyawati, Ajeng (24), berpendapat bahwa kebijakan tersebut tidak mengurangi kemacetan.
Bahkan, kebijakan tersebut dapat membuat pekerja yang masuk pukul 10.00 WIB akan pulang lebih larut.
Baca juga: Warga DKI Sebut Pengaturan Jam Kerja Tidak Efektif, Malah Bisa Bikin Macet sampai Siang
"Berarti jam kerjanya jadi lebih larut. Kasihan yang masuk pukul 10.00 WIB dong, kan jam kerja itu 8 jam, yang masuk siang bisa lebih sore pulangnya," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).
Ia menambahkan, kebijakan ini pada praktiknya nanti diprediksi tidak akan mempengaruhi kondisi jalan yang diharapkan lebih lancar.
Karena menurut dia, masyarakat pengguna kendaraan pribadi di jam-jam tersebut bukan hanya dari kalangan pekerja.
"Kalau di jalan kan tergantung orangnya juga, menurut saya kurang memberikan solusi yang tepat untuk kurangi kemacetan," tambah dia.
Ia menyarankan agar pemerintah dapat memaksimalkan moda transportasi publik, khususnya untuk para pekerja yang tinggal di luar kawasan Jakarta atau Bodetabek.
Baca juga: Soal Pengaturan Jam Kerja, Heru Budi: Sedang Didiskusikan oleh Dishub
Hal itu, menurut Ajeng, bisa mengurangi volume kepadatan di Jakarta, khususnya pada pagi hari.
"Mungkin ditambah armada kereta atau bus transportasinya ya (dari luar Jakarta), supaya bisa lebih nyaman atau mungkin bisa lebih pagi lagi jadwalnya," kata Ajeng.
"Jadi enggak harus masuk pukul 10.00 WIB, harus pulang lebih larut. Apalagi rumahnya jauh," ucap dia.
Senada dengan Ajeng, pekerja kantoran bernama Aditya (27) pesimistis kebijakan pembagian waktu jam kerja akan berpengaruh pada kemacetan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.