TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Beredar isu yang menyebutkan bahwa kecelakaan bus peziarah dari Tangerang Selatan di Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023), disebabkan oleh seorang anak kecil.
Dalam isu yang berembus, dikatakan ada seorang anak kecil duduk di kursi sopir dan memainkan rem tangan.
Publik kemudian mempertanyakan pemicu terjadinya kecelekaan bus tersebut.
Sang sopir, Romyani, mengaku sudah mengaktifkan rem tangan bus dan mengganjal ban dengan batu. Ia saat itu menunggu di luar bus.
"Waktu kejadian tadi itu, rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjal juga sudah. Benar-benar tidak terduga," kata Romyani, Minggu.
Baca juga: KNKT Sebut Kecil Kemungkinan Bus Masuk Sungai di Guci Tegal akibat Rem Tangan Dimainkan Bocah
Sebelum ke Guci, bus rombongan peziarah itu mampir ke Cirebon dan Pemalang. Sepanjang perjalanan, kata Romyani, tidak ada kendala atau kondisi bus mengalami masalah.
Saat kecelakaan terjadi, bus tengah berada di parkiran Guci. Satu per satu penumpang masuk ke dalam bus, salah satunya Tiamah (61).
Tiamah yang saat ini masih dirawat di RSU Tangsel, mengaku tidak melihat anak kecil bermain di bagian kemudi sesaat sebelum peristiwa terjadi.
"Itu sudah dinyalakan mesin bus, sopirnya pergi. Katanya sih ada bocah kecil yang mainin rem," kata Tiamah yang saat kejadian duduk di kursi dekat bangku sopir.
"Tapi saya enggak lihat (anak kecil) itu. Posisinya saya dekat bangku sopir, tapi ya saat itu sopirnya enggak ada. Ditinggal itu," tambah dia.
Baca juga: 5 Korban Kecelakaan Bus Peziarah di Guci Tegal Jalani Operasi di RSU Tangsel
Korban selamat lainnya, Ayum (54), yang duduk di kursi baris kedua belakang sopir, juga menyebut tak ada anak kecil yang bermain di area kemudi.
"Enggak ada (mainan rem tangan). Enggak ada anak kecil. Orang saya di depan. Enggak ada anak kecil," kata Ayum.
Ayum mengatakan, bus meluncur ke bawah hingga jatuh ke sungai saat mesin dipanaskan.
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun juga menepis kabar seorang bocah memainkan rem tangan bus sebagai pemicu kecelakaan yang menewaskan dua korban itu.
Sajarod mengatakan, informasi tersebut tidak benar. Kata Sajarod, para saksi di dalam bus menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.