Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2023, 09:17 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Beredar isu yang menyebutkan bahwa kecelakaan bus peziarah dari Tangerang Selatan di Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023), disebabkan oleh seorang anak kecil.

Dalam isu yang berembus, dikatakan ada seorang anak kecil duduk di kursi sopir dan memainkan rem tangan.

Publik kemudian mempertanyakan pemicu terjadinya kecelekaan bus tersebut.

Pengakuan sopir bus

Sang sopir, Romyani, mengaku sudah mengaktifkan rem tangan bus dan mengganjal ban dengan batu. Ia saat itu menunggu di luar bus.

"Waktu kejadian tadi itu, rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjal juga sudah. Benar-benar tidak terduga," kata Romyani, Minggu.

Baca juga: KNKT Sebut Kecil Kemungkinan Bus Masuk Sungai di Guci Tegal akibat Rem Tangan Dimainkan Bocah

Sebelum ke Guci, bus rombongan peziarah itu mampir ke Cirebon dan Pemalang. Sepanjang perjalanan, kata Romyani, tidak ada kendala atau kondisi bus mengalami masalah.

Korban tak lihat anak kecil

Saat kecelakaan terjadi, bus tengah berada di parkiran Guci. Satu per satu penumpang masuk ke dalam bus, salah satunya Tiamah (61).

Tiamah yang saat ini masih dirawat di RSU Tangsel, mengaku tidak melihat anak kecil bermain di bagian kemudi sesaat sebelum peristiwa terjadi.

"Itu sudah dinyalakan mesin bus, sopirnya pergi. Katanya sih ada bocah kecil yang mainin rem," kata Tiamah yang saat kejadian duduk di kursi dekat bangku sopir.

"Tapi saya enggak lihat (anak kecil) itu. Posisinya saya dekat bangku sopir, tapi ya saat itu sopirnya enggak ada. Ditinggal itu," tambah dia.

Baca juga: 5 Korban Kecelakaan Bus Peziarah di Guci Tegal Jalani Operasi di RSU Tangsel

Korban selamat lainnya, Ayum (54), yang duduk di kursi baris kedua belakang sopir, juga menyebut tak ada anak kecil yang bermain di area kemudi.

"Enggak ada (mainan rem tangan). Enggak ada anak kecil. Orang saya di depan. Enggak ada anak kecil," kata Ayum.

Ayum mengatakan, bus meluncur ke bawah hingga jatuh ke sungai saat mesin dipanaskan.

Bantahan Kapolres Tegal

Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun juga menepis kabar seorang bocah memainkan rem tangan bus sebagai pemicu kecelakaan yang menewaskan dua korban itu.

Sajarod mengatakan, informasi tersebut tidak benar. Kata Sajarod, para saksi di dalam bus menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu Korban KDRT di Jagakarsa Sudah Tahu 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami

Pemprov DKI: Ibu Korban KDRT di Jagakarsa Sudah Tahu 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Semua Pasien Positif Isolasi di Rumah

Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Semua Pasien Positif Isolasi di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com