Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 15:41 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya memeriksa Serka BW, sopir bus dinas TNI AD yang terlibat kecelakaan dengan pengendara motor di Bekasi, Jawa Barat.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian pada sopir bus dinas TNI AD, dalam kecelakaan yang menewaskan seorang siswi SD berinisial QA (12).

"Betul, masih dalam pemeriksaan untuk melihat apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian, atau karena masalah lain," ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigjen Hamim Tohari, Rabu (17/5/2023).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban berinisial QA (12) membentur ban belakang bus dinas TNI AD setelah ia lebih dulu terpental dari sepeda motor yang dikendarai ibunya, yakni A.

Baca juga: Motor yang Ditumpangi Senggolan, Siswi SD di Bekasi Jatuh lalu Tewas Terbentur Bus Dinas TNI

Hamim menyebut sepeda motor A bersenggolan dengan kendaraan lain saat hendak mendahului sehingga menyebabkan dia hilang kendali.

"Saudari QA terpental ke kanan dan membentur ban belakang sebelah kiri dari kendaraan bus dinas TNI," kata Hamim.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi sekolah dasar (SD) berinisial QA (12) meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Cikarang-Sukatanu, Kampung Blokang, Desa Karang Setia, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.

Wakasat Lantas Polres Metro Bekasi AKP Ilham mengatakan, korban tutup usia setelah terjatuh dan membentur bus dinas TNI saat dibonceng ibunya, A, Selasa (16/5/2023).

"Saudari A dan QA melaju dan mau mendahului sepeda motor bermuatan gerobak bubur yang dikendarai oleh Y," kata Ilham dikutip dari keterangannya, Rabu (18/5/2023).

Baca juga: Pomdam Jaya Ikut Selidiki Kecelakaan Siswi SD yang Membentur Ban Bus Dinas TNI di Bekasi

Saat korban hendak mendahului dari sisi kanan, sisi kiri kemudi motornya tidak sengaja menyenggol bagian kanan gerobak tersebut.

"A hilang kendali. Ia jatuh ke sisi kiri jalan, sementara QA jatuh ke kanan jalan," tutur Ilham.

Di saat yang bersamaan, melintas bus dinas TNI 2055-44 yang dikemudikan oleh B. Kepala QA membentur ban belakang bus tersebut. Akibatnya, QA meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Sementara saudari A mengalami luka dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis," ujar Ilham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Megapolitan
Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Megapolitan
Tolak 'Social Commerce', Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Tolak "Social Commerce", Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com