JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda berinisial DV (40) dijambret saat sedang "gowes" di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023) sore.
DV berujar, peristiwa tersebut bermula ketika ia bersepeda menggunakan sepeda lipat menuju Gelora Bung Karno (GBK).
Kala itu, ia membawa tas lipat berisi dua botol air minum serta pakaian ganti lalu mengikatnya di dalam keranjang sepeda.
Baca juga: Karyawati di Cibitung Jadi Korban Begal, Punggung Dibacok dan Sepeda Motor Dirampas
Ketika berada di tanjakan, DV lantas memelankan laju sepedanya.
"Tiba-tiba dari belakang ada tangan ngambil itu tas, terus karena tasnya nyantel saya iket ke keranjang, jadi nyangkut. Si orangnya (pelaku) enggak bisa ngambil, tapi dia maksa tarik," ujar DV saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).
Lantaran tas miliknya masih terikat di keranjang, sepeda yang dikendarai DV ikut terseret sejauh 3-5 meter. Akibatnya, korban terpental ke aspal dengan posisi wajah dan tangan yang terlebih dahulu mendarat.
"Dia naik motor, yang naik motor itu dua orang. Satu orang bawa motornya yang di belakang itu narik tasnya. Karena saya ketarik, motornya juga lumayan kenceng jadi sepedanya ketarik dan terbalik," jelas DV.
Korban yang tersungkur di aspal kemudian bangkit dengan dibantu sejumlah pejalan kaki yang berada di lokasi. Luka yang dialaminya pun cukup parah, wajah DV lebam dan robek di tangan.
Baca juga: Ditodong Senjata Tajam, Pria di Bekasi Kehilangan Sepeda Motor Saat Nongkrong
"Tasnya sih enggak ada isi barang berharga cuma isi botol minum sama baju ganti aja, tapi ya lumayan muka lebam segala macam," tutur dia.
DV langsung menuju mal FX Sudirman untuk mendapat pertolongan pertama karena tak mengetahui lokasi rumah sakit terdekat.
Setelahnya, ia mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Siloam Semanggi. Kata DV, ia tak sempat melihat wajah maupun nomor polisi kendaraan pelaku.
"Saya cuma lihat motor, dua orang pelaku dan mereka sudah tahu tasnya nyantel. Mereka tetap maksa, mungkin dipikir ada barang berharga," ucap DV.
DV sempat melaporkan kejadian yang menimpanya ke hotline 110. Melalui sambungan telepon, DV diminta untuk datang langsung ke polsek setempat.
"Saya belum laporin sama sekali karena saya enggak ngerti. Ini benar-benar pengalaman pertama saya," kata dia.
Baca juga: Ada Pembatasan Kegiatan di Monas, Lebaran Betawi Dianggap Tak Seramai Dahulu
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Metro Menteng AKBP Samian menyatakan belum ada laporan dari korban penjambretan itu. Samian meminta korban untuk segera melapor ke Mapolsek Metro Menteng.
"(Datang) ke Mapolsek Metro Menteng, biar nanti cek lokasi kejadian dengan personel kami," tutur Samian melalui pesan singkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.