Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Diminta Beberkan Hasil Kajian ke Warga Sebelum Tutup "U-turn" Jalan Pangeran Antasari

Kompas.com - 22/05/2023, 16:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta perlu membeberkan hasil kajian kepada warga sebelum menutup putaran balik (u-turn) di Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut dia, Dishub harus bisa meyakinkan masyarakat sekitar bahwa langkah penutupan u-turn itu adalah yang terbaik guna mengatasi kemacetan. 

Penjelasan gamblang kepada warga ini dibutuhkan karena sempat ada penolakan terhadap langkah dishub menutup u-turn.

"Dishub harus menjelaskan atau membuktikan dahulu kepada masyarakat hasil kajian tren kemacetan di Pangeran Antasari," ujar Nirwono saat dihubungi pada Senin (22/5/2023).

Baca juga: Dishub Jaksel Bakal Tutup U-Turn Jalan Pangeran Antasari yang Sempat Diprotes Warga

Setelahnya, kata Nirwono, Dishub DKI Jakarta juga diminta untuk membuat simulasi guna memperlihatkan persentase pengurangan kemacetan.

"Membuat simulasi dengan rencana penutupan u-turn di Pangeran Antasari akan menurunkan tingkat kemacetan berapa persen. Sehingga masyarakat dapat memahami," ucap Nirwono.

"Masyarakat dapat memahami bahwa rencana penutupan u-turn tersebut akan bermanfaat atau tidak bagi pengguna kendaraan yang melintas di Jalan Pangeran Antasari, jadi Dishub tidak bisa asal tutup u-turn," ucap Nirwono.

Baca juga: Datangi Petugas yang Tutup U-turn di Jalan Antasari, Warga: Buka Pembatas Jalannya!

Untuk diketahui, penutupan putaran balik di Jalan Pangeran Antasari terletak persis di perempatan simpang Jalan H Naim II dan Jalan H Naim III.

 

Penutupan u-turn sempat diprotes warga.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (30/3/2023), sejumlah warga sekitar berunjuk rasa menolak penutupan u-turn.

Warga ramai-ramai mengerumuni petugas Sudinhub Jakarta Selatan yang tengah menutup u-turn dengan beton pembatas jalan. Akhirnya, beton itu pun dibongkar.

Baca juga: Warga Protes Penutupan U-turn di Jalan Pangeran Antasari: Baru Satu Jam Ditutup, Macetnya Panjang Banget

Namun belakangan, Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan berencana menutup kembali putaran balik atau u-turn itu.

"U-turn yang sempat ditolak warga di Jalan Pangeran Antasari wacananya tetap kami tutup," ujar Kepala Sudinhub Jakarta Selatan Bernard Pasaribu di Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Untuk mengatasi adanya penolakan dari warga, Sudinhub Jakarta Selatan akan melakukan sosialisasi lebih dulu.

Dishub akan menjelaskan secara rinci perihal rencana penutupan u-turn supaya seluruh lapisan masyarakat bisa menerima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com