Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2023, 22:53 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi jalan rusak di Jalan Raya Inspeksi Kalimalang, Cibitung mengarah ke Karawang, Jawa Barat, mengancam keselamatan setiap pengendara yang melintas.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi pada Senin (22/5/2023) siang, jalan tersebut memiliki lubang besar yang tak kunjung diperbaiki.

Lubang itu memiliki diameter lebih kurang 70 sentimeter dengan kedalaman sekitar 15 sentimeter.

Kondisi jalan yang demikian membahayakan setiap pengendara yang melintas, khususnya pemotor.

Terjadi kecelakaan setiap hari

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Jalan Rusak Dihunjam Meteor di Kalimalang: Kecelakaan Terjadi Setiap Hari

Sahlah (40), warga di sekitar lokasi jalan rusak itu mengungkapkan bahwa kondisi jalan di wilayahnya tinggal itu sudah lama rusak.

Kontur jalan yang berlubang juga menyebabkan kecelakaan selalu terjadi setiap hari.

"Sudah lama (rusak), mungkin satu atau dua tahun, awalnya lubang kecil, makin lama makin besar dan dalam," ujar Sahlah saat ditemui di warung sekaligus rumahnya, Senin.

"Satu hari bisa dua kali (kecelakaan), kadang juga tiga kali, bahkan malah sampai empat kali kejadian juga pernah," sambungnya.

Baca juga: Viral Twit soal Jalan Rusak di Akses Kalimalang Bekasi akibat Dihunjam Meteor

Tingkat kecelakaan biasanya meningkat pada malam hari lantaran di jalan itu tidak ada lampu penerangan.

Insiden kecelakaan mulai dari kecelakaan tunggal hingga tabrakan beruntun otomatis akan meningkat ketika malam hari tiba.

"Pokoknya setiap hari ada yang jatuh. Kasihan warga-warganya, kasihan juga korbannya," keluh Sahlah.

Menelan korban jiwa

Baca juga: Jalan Rusak di Kalimalang Kerap Sebabkan Kecelakaan, Warga: Ada yang Sampai Meninggal Dunia

Kecelakaan yang sering terjadi di jalan rusak dekat rumahnya, kata Sahlah, pernah mengakibatkan pengendara motor meninggal dunia.

"Ada yang sampai meninggal, terakhir itu pas puasa, pengendara motor (yang meninggal)," kata Sahlah.

Sahlah mengatakan, kecelakaan terjadi karena banyak pengendara yang tidak sempat mengerem ketika melintas di jalan tersebut.

Sepeda motor yang melintas akan sulit menghindari lubang yang ada lantaran lampu jalan tidak tersedia di jalan tersebut.

(Penulis: Joy Andre | Editor: Irfan Maullana, Jessi Carina).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan 'Predatory Pricing'

Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan "Predatory Pricing"

Megapolitan
Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Megapolitan
Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Megapolitan
Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk 'Tap Out'

Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk "Tap Out"

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Keliling Pasar Tanah Abang, Mendag Zulhas Dengar Curhatan Pedagang

Megapolitan
Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Dikunjungi Kaesang, Rumah Belajar Waduk Pluit Ingin Diakui Pemerintah meski Tenaga Pengajarnya Lulusan SMA

Megapolitan
Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

Megapolitan
Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Dijual karena Pemiliknya Pailit, Begini Kondisi Terkini Plaza Atrium Senen

Megapolitan
Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Hal Aneh dalam Kasus Wanita Ditusuk di Dekat Central Park, Pelaku Tak Punya Dendam dan Pilih Korban secara Acak

Megapolitan
Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan 'Ngaco' dan Berbelit

Saat Diperiksa, Penusuk Wanita di Tanjung Duren Beri Keterangan "Ngaco" dan Berbelit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com