JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi (kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama diminta melaporkan seluruh aset miliknya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Permintaan itu disampaikan Inspektur DKI Jakarta Syaefuloh setelah Ngabila sesumbar mengungkapkan gajinya Rp 34 juta per bulan.
"Kami dorong dan instruksikan bisa segera melaporkan seluruh aset yang dimiliki beserta sumber perolehannya secara baik dan benar ke KPK," ujar Syaefuloh dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Hartanya Tercatat Cuma Rp 73 Juta, Pejabat Dinkes DKI Bergaji Rp 34 Juta Belum Laporkan Semua Aset
Syaefuloh mengatakan, Ngabila belum melaporkan seluruh aset miliknya.
Dalam catatan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2022, Ngabila hanya memiliki harta sebesar Rp 73.188.080.
Namun, Syaefuloh tidak menjelaskan secara terperinci alasan Ngabila belum melaporkan seluruh hartanya.
"Kami belum sampai ke sana, kemarin lebih kepada bagaimana kami mengedukasi yang bersangkutan untuk lebih menaati peraturan, bahwa ada peraturan Peraturan Pemerintah (PP) 94 mengenai disiplin pegawai," kata Syaefuloh.
"Pak Sekda sudah menerbitkan surat edaran kepada seluruh ASN Jakarta untuk menerapkan pola hidup sederhana dan lebih bijak sebenarnya dalam menggunakan media sosial," sambung dia.
Baca juga: Pejabat Dinkes DKI Diperiksa Inspektorat Usai Sesumbar Gaji Rp 34 Juta
Dalam LHKPN, Ngabila tercatat hanya memiliki aset berupa satu unit mobil Taruna CX 2000 senilai Rp 40 juta yang berasal dari warisan.
Selain itu, Ngabila memiliki kas dan setara kas senilai Rp 33.188.080. Dia tercatat tidak memiliki tanah, bangunan, maupun utang.
Ngabila Salama diketahui mengungkapkan nominal gajinya melalui akun Twitter-nya, @ngabila, pada 15 Mei 2023.
Dalam cuitannya yang berupa balasan untuk pengguna lain, Ngabila mengaku berteman dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Ngabila lalu sesumbar dengan menyebutkan, jika hendak mendapatkan promosi, seharusnya dia cari muka alias "menjilat" langsung atasannya, bukan Menkes.
"Saya eselon 4 di dki thp (take home pay) udah 34 jt sebulan ngapain capek2 jd eselon 2 kementerian. Klo ga kenal saya jgn nakar (menilai) saya. Pasti salah," tulis Ngabila dalam cuitannya.
Baca juga: Sesumbar Digaji Rp 34 Juta, Pejabat Dinkes DKI Punya Harta Sebesar Rp 73 Juta
Pada 17 Mei 2023, Ngabila meminta maaf karena telah sesumbar mengungkapkan nominal gajinya.
"Saya juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan juga instansi saya atas perbuatan yang tidak bijak tersebut," tulis Ngabila dalam akun Twitter-nya.
"Semoga Allah selalu memberi kemudahan, rizki, kesuksesan untuk smw saudara saya yang membaca. Nikmat sehat yang tak terhingga dan kebahagiaan bersama keluarga.Aamiin YRA," tulis dia lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.