JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pamer gaji yang dilakukan Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menjadi bumerang bagi dirinya.
Seperti diketahui, Ngabila sesumbar mengungkapkan nominal gaji per bulannya yang mencapai Rp 34 juta di media sosial.
Hal itu pada akhirnya membuat Ngabila dikecam warganet dan mendapat sejumlah kritik dari politisi maupun pejabat.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara terkait aksi yang dilakukan Ngabila.
Baca juga: Pejabat Dinkes Sesumbar Gaji Rp 34 Juta di Medsos, Heru Budi Ingatkan Ada Larangan “Flexing”
Heru berujar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejatinya telah menerbitkan surat edaran yang meminta aparatur sipil negara (ASN) DKI agar tak pamer harta.
"Kan sudah ada surat edarannya, surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri. Terus, ditindaklanjuti surat edarannya, yang tanda tangan Pak Sekretaris Daerah (Sekda) DKI," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Untuk diketahui, imbauan soal tak pamer harta tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 14/SE/2023 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana Bagi Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono menandatangani SE Nomor 14/SE/2023 pada 12 April 2023.
SE Nomor 14/SE/2023 diterbitkan dengan mengacu kepada SE Kemendagri Nomor 800/1915/SJ Tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana Bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Baca juga: Sesumbar Digaji Rp 34 Juta, Pejabat Dinkes DKI Punya Harta Sebesar Rp 73 Juta
SE Nomor 14/SE/2023 ditujukan kepada dua pihak, yakni kepala perangkat daerah DKI Jakarta serta pegawai ASN di jajaran Pemprov DKI.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana turut mengomentari apa yang dilakukan Ngabila.
William mengingatkan pejabat tidak pamer gaji bulanan yang mencapai puluhan juta rupiah karena dapat melukai hati masyarakat.
"Kalau dari saya pribadi, pastinya pejabat publik jangan melukai hati masyarakat. Jangan pamer, jangan sesumbar yang tidak perlu," ujar William saat dihubungi wartawan, Senin (22/3/2023).
Menurut William, Ngabila yang berkedudukan sebagai pejabat sudah seharusnya menjaga etika dan tidak semestinya memamerkan gaji yang didapat kepada publik.
Baca juga: Pejabat Dinkes DKI Sesumbar Nominal Gaji, PSI: Jangan Lukai Hati Masyarakat
"Ini harus menjaga diri. Kita sebagai pejabat publik, etikanya harus dijaga lah itu," kata William.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.