Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucok "Aktivis 98" Mulai Prihatin dengan Gejolak Politik Indonesia Usai Soeharto Dilantik 11 Maret 1998

Kompas.com - 24/05/2023, 09:58 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Paian Siahaan, ayah Ucok Siahaan, menuturkan bahwa putranya mulai prihatin dengan gejolak politik Indonesia saat MPR melantik Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia pada 11 Maret 1998.

"Waktu Soeharto diangkat lagi jadi Presiden, banyak mahasiswa yang resah dengan kondisi itu. Mulai saat itu, Ucok mulai memperlihatkan keprihatinannya," tutur dia di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).

Demikian Paian mengawali kisah anaknya, Ucok Siahaan, salah satu aktivis yang dihilangkan paksa pada Mei 1998.

Baca juga: Ayah Ucok Siahaan Mengenang Anaknya, Aktivis 1998 yang Selalu Dapat Peringkat dan Penuh Perhatian

Paian kemudian bertutur kembali. Menurut dia, anak keduanya itu sudah prihatin dengan kondisi politik Nusantara sejak 1997.

Namun, pada awal dan pertengahan tahun itu, Ucok disebut masih tidak terlalu memperlihatkan kekhawatiran akan lamanya pemerintahan Soeharto berlangsung.

"Baru kelihatan pada akhir 1997. Suka telepon mamanya soal persediaan bahan pokok," ungkap Paian.

"Saya beranggapan, karena dia sudah melihat kondisi dan tanda-tanda akan rusuh pada 1998, dia menyuruh menyetok bahan-bahan pokok, berarti tau sesuatu," sambung dia.

Aktif sejak indekos

Pada akhir 1997, Paian sekeluarga pindah ke rumahnya saat ini di Depok.

Kala itu, kawasan Beji masih sepi penghuni. Moda transportasi umum seperti angkot pun belum ada.

Hanya ada becak yang sesekali melintas untuk membawa warga setempat ke stasiun terdekat.

Di stasiun pun, gerbong kereta api masih bisa digunakan oleh para pedagang untuk berjualan.

Melihat minimnya frekuensi tukang becak melintas, kondisi kereta api yang sangat padat, dan jarak tempuh menuju Jakarta yang agak jauh, Ucok tidak kuat.

Baca juga: Mengenang Ucok, Aktivis 98 yang Gemar Main Bulu Tangkis dan Bernyanyi untuk Lepas Penat...

"Ucok bilang, dia enggak kuat kalau harus berangkat kuliah dari Depok. Akhirnya ngekos. Dia enggak pergi pulang (PP) Depok-Perbanas," ucap Paian.

Bahkan, Ucok tidak sempat tinggal di Depok karena langsung ngekos..

Pada saat yang sama, Ucok beberapa kali menghubungi orangtuanya untuk menyiapkan dan menyetok bahan-bahan pokok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Megapolitan
Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Megapolitan
Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Megapolitan
Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Megapolitan
Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Megapolitan
Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Megapolitan
Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Megapolitan
Pedagang Tanah Abang: Jualan 'Live' Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Pedagang Tanah Abang: Jualan "Live" Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Megapolitan
Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Megapolitan
Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Toko Fotokopi di Bekasi Dipalak Oknum Ormas, Tolak Kasih Uang Malah Diancam

Toko Fotokopi di Bekasi Dipalak Oknum Ormas, Tolak Kasih Uang Malah Diancam

Megapolitan
Jenazah Siswi SD yang Tewas Karena Jatuh dari Lantai 4 Tiba di Rumah Duka

Jenazah Siswi SD yang Tewas Karena Jatuh dari Lantai 4 Tiba di Rumah Duka

Megapolitan
Disdik DKI Beri Pendampingan Keluarga Siswi SD yang Tewas Terjatuh dari Gedung Sekolah

Disdik DKI Beri Pendampingan Keluarga Siswi SD yang Tewas Terjatuh dari Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com