JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berperkara selama lebih dari tiga bulan, kasus penganiayaan D (17) oleh Mario Dandy Satrio (20) akhirnya memasuki babak baru.
Penyidik kepolisian telah menyelesaikan berkas perkara tersangka Mario Dandy Satrio (20) dan Shane Lukas (19), lalu dinyatakan lengkap berdasarkan hasil penelitian jaksa.
Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta pun menerbitkan P21 untuk berkas perkara kedua tersangka pada Rabu (24/5/2023) kemarin.
"Rabu, 24 Mei 2023 Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta telah menerbitkan P21 untuk perkara atas nama Mario Dandy Satriyo alias Dandy dan Shane Lukas," ujar Wakil Kepala Kejaksaan Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol, Rabu.
Baca juga: Setelah 3 Bulan, Berkas Perkara Mario Dandy dan Shane Dinyatakan Lengkap
Menurut Agus, jaksa sedang berkoordinasi dengan penyidik kepolisian untuk melakukan pelimpahan tahap dua, atau penyerahan tersangka dan alat bukti perkara.
Selanjutnya, tim jaksa akan langsung menyusun surat dakwaan untuk Mario Dandy dan Shane, sehingga bisa segera diserahkan ke pengadilan lalu disidangkan.
Asisten Tindak Pidana Umum Kejati DKI Jakarta Danang Suryo Wibowo mengatakan, berkas perkara Mario Dandy dan Shane dinyatakan lengkap berdasarkan hasil penelitian tujuh jaksa.
Para peneliti berkas ini selanjutnya akan menjadi tim jaksa penuntut umum (JPU) untuk persidangan Mario Dandy dan Shane Lukas.
"Kami sampaikan juga di sini, jaksa peneliti di dalam tim jaksa penuntut umum sebanyak tujuh orang, yaitu Shandy Handika, I Gede Eka Hariana, Eka Widi Astuti, Maidarlis, Bayu Ika Perdana, Suryani, Hafis Kurniawan," ujar Danang kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati DKI Jakarta, Ade Sofyan menyebut bahwa jumlah JPU untuk persidangan kasus penganiayaan D masih bisa bertambah.
Baca juga: Kejati DKI Janji Penyusunan Dakwaan Mario Dandy dan Shane Tak Akan Lama
Dari tujuh jaksa yang disiapkan, salah satu di antaranya merupakan JPU dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat.
Jaksa itu adalah Shandy Handika. Dalam dakwaannya, dia menuntut terdakwa Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur.
Shandy Handika sebelumnya juga menangani perkara pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin, yang dikenal dengan kasus "Kopi Sianida" pada 2016 silam.
Kala itu, terdakwa Jessica Kumala Wongso saat itu dituntut hukuman 20 tahun penjara atas perbuatannya menghilangkan nyawa Mirna.
Agus mengungkapkan bahwa tersangka Mario Dandy dijerat dengan Pasal 355 Ayat 1 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1, tentang tindak pidana penganiayaan berat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.