Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawari Pengusaha Beriklan, Transjakarta: Ada 1.000 Bus untuk "Branding"

Kompas.com - 25/05/2023, 15:49 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menawari perusahaan-perusahaan swasta untuk beriklan di area komersial baik halte maupun armada bus.

Direktur Pelayanan dan Pengembangan Transjakarta, Lies Permana Lestari mengatakan, setidaknya ada 1.000 armada bus Transjakarta ditawarkan kepada pengusaha yang ingin berjualan.

"Untuk bus, itu ada 1.000 yang bisa kita lakukan untuk branding (pengusaha)," ujar Lies di Halte CSW kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Punya Area Komersial dan Retail, PT Transjakarta Tawari Pengusaha Beriklan dan Jualan di Halte

Lies mengatakan, pengusaha swasta juga dapat memasang iklan di area komersil lain seperti halte transjakarta.

Selain itu, ada beberapa halte transjakarta yang saat ini sedang diupayakan memiliki nilai jual.

"Kalau halte saat ini masih ada beberapa yang kita sedang upayakan sebagai nilai jual," ucap Lies.

Lies sebelumnya mengatakan, produk yang diiklankan di area komersial halte transjakarta berpotensi besar diketahui banyak orang.

Sebab, jumlah penumpang transjakarta saat ini mencapai 900.000 orang per hari.

Baca juga: Halte Transjakarta Manggarai Aktif Lagi, Kini Terhubung Stasiun Kereta

"Per hari, penumpang kami sudah mencapai 900.000. Ini jadi sangat baik potensinya, apabila kami bekerja sama dengan mitra-mitra, mereka akan mendapatkan eksposur yang sangat luar biasa," kata Lies.

Lies menjelaskan, PT Transjakarta memiliki sejumlah halte dengan fasilitas memadai yang ditawarkan kepada para pengusaha untuk mem-branding produknya.

Selain itu, para pengusaha juga bisa memasang iklan di bus transjakarta.

"Potensi sangat baik karena (orang yang melihat iklan) tidak hanya dari penumpang dan pelanggan kami, tapi juga (orang di) sekitar (halte atau yang dilalui bus). Halte kami, bus kami, itu sangat luas cakupannya," jelas Lies.

Sejumlah halte transjakarta yang telah direvitalisasi juga memiliki area retail. Lies berujar, para pebisnis maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa berjualan di area retail itu.

Baca juga: Wajah Baru Halte Transjakarta Manggarai, Modern dan Diawasi CCTV

"Nanti tenant-tenant itu akan menjadi penambahan fasilitas kepada pelanggan. Contoh, pelanggan haus, bisa minum. Pelanggan lapar, bisa makan. Asal selama tidak di bus," ujar Lies.

PT Transjakarta menyediakan area komersial dan area retail ini sebagai sumber pendapatan nontiket (non-farebox/NFB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com