Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2023, 07:25 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com - Sudah 25 tahun berlalu, 13 aktivis masih berstatus sebagai orang hilang sejak kerusuhan Mei 1998.

Salah satu yang belum "dikembalikan" sampai saat ini adalah seorang aktivis mahasiswa bernama Ucok Munandar Siahaan.

Ayah Ucok, Paian Siahaan, masih berjuang demi mendesak pemerintah Indonesia agar menegaskan status belasan aktivis itu.

Salah satu cara yang Paian lakukan adalah dengan terus menceritakan kembali kisah anaknya sembari mengenangnya.

Selalu mendapat peringkat

Paian mengenang Ucok sebagai seorang anak yang selalu mendapatkan peringkat.

"Dia orangnya memiliki kepintaran di atas rata-rata karena selalu mendapat peringkat saat SD, SMP, dan SMA," ujar dia ketika ditemui Kompas.com di kediamannya di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Ayah Ucok Siahaan Mengenang Anaknya, Aktivis 1998 yang Selalu Dapat Peringkat dan Penuh Perhatian

Paian tidak mengingat pasti peringkat yang berhasil ditorehkan laki-laki kelahiran 17 Mei 1976 itu sepanjang bersekolah.

Hanya saja, sepanjang Ucok menempuh pendidikan dari SD hingga SMA, peringkat yang didapat tidak pernah mengecewakan.

Bahkan, saat berkuliah di STIE Perbanas, Ucok mampu mempertahankan IP 3.00 hingga dirinya diculik.

Penuh perhatian

Ucok sedari kecil sudah memahami bahwa ia harus selalu membantu mereka karena tidak memiliki asisten rumah tangga (ART).

"Dulu, istri saya kerja. Saya juga kerja. Ucok tau untuk selalu bantu orangtuanya kalau pulang sekolah," kata Paian.

Selain itu, Ucok juga kerap memerhatikan hal-hal kecil di sekitarnya, termasuk kebiasaan mendiang ibunya setiap kembali dari kegiatan organisasi pada sore menjelang malam hari.

Baca juga: Ucok Aktivis 98 di Mata Ayah: Selalu Memperhatikan Hal-hal Kecil, Menyiapkan Teh Manis untuk Ibu

Paian mengungkapkan, istrinya biasa menikmati secangkir teh manis setibanya di rumah.

"Jadi, Ucok sudah tahu kebiasaan ibunya yang selalu minum teh manis setiap pulang kegiatan. Jadi dia selalu siapkan itu kalau ibunya ada kegiatan dan pulang sore hari," kata Paian.

Punya banyak hobi

Ucok dikenang sebagai anak yang punya banyak hobi, termasuk bermain bulu tangkis dan tenis.

Kebetulan, hobi bermain bulu tangkis dan tenis muncul saat Paian sekeluarga tinggal di Jakarta karena ada fasilitas penunjang dalam kompleks yang dihuni.

Ucok kerap memainkan dua jenis olahraga itu untuk mengisi waktu luangnya di sana.

Lambat laun, kegiatan itu menjadi hobi sekaligus melepas penat.

Baca juga: Ucok Siahaan, Aktivis 1998 yang Senang Bernyanyi dan Bersahabat dengan Glenn Fredly

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com