BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman yang memperlihatkan running text bertuliskan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!" mendadak muncul dan beredar di media sosial.
Dalam video rekaman berdurasi sembilan detik yang diterima Kompas.com, running text itu terlihat di depan Gedung Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi.
Kemunculan running text membuat publik geger.
Sebab, momen itu terjadi tepat ketika Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto melepas rombongan jemaah calon haji asal Kota Bekasi, Kamis (25/5/2023) sore.
Baca juga: Running Text Bertuliskan Plt Wali Kota Bekasi Bobrok Terpampang di Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi
Kalimat umpatan itu bahkan dilengkapi tiga tanda seru dengan tulisan warna merah.
"Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!," demikian kalimat dalam running text tersebut.
Munculnya running text itu membuat pihak Asrama Haji buru-buru meminta maaf.
Permohonan maaf dilontarkan tak lama setelah video running text muncul.
"Kami atas nama UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi menyampaikan permohonan maaf dengan insiden yang baru terjadi," ujar Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Fitsa Baharuddin kepada wartawan, Kamis.
Fitsa juga mengungkapkan, kemunculan running text berisi kalimat umpatan kepada Tri Adhianto di luar kehendak mereka.
Baca juga: Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi Minta Maaf Soal Running Teks Plt Walikota Bekasi Bobrok!!!
Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi juga kini akan mencari tahu mengapa kalimat itu bisa muncul secara tiba-tiba.
Pihak asrama haji sendiri menduga, running text itu muncul dan dibuat oleh pihak dari luar.
Dugaan itu muncul karena Fitsa menyebut tidak ada operator yang mengendalikan running text.
"Kalau operator sejak di perawatan berkala kemarin itu tidak ada operator yang mengendalikan di internal kami," ungkap Fitsa.
Baca juga: Kalimat Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!! Muncul di Running Text, Pelakunya Diduga Orang Luar
Pihak Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi juga kini membuka peluang untuk melaporkannya ke pihak berwajib.
Sebagai langkah awal, running text akan dinonaktifkan dan ruang operator tak boleh disentuh oleh orang lain hingga pihak berwajib datang untuk memeriksanya.
"Kepala UPT berpesan tidak boleh ada satu orang pun yang menyentuh running teks tersebut, supaya nanti kami minta ke kepolisian," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.