JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 011 RW 003 di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Riang Prasetya meminta agar permasalahan ruko yang mencaplok saluran air dan bahu jalan tidak digeser ke permasalahan UMKM.
Riang menilai, polemik di kawasan tersebut adalah persoalan tentang pelanggaran penggunaan lahan, bukan UMKM.
"Saya bicara soal saluran air dan bahu jalan. Jadi, itu soal pelanggaran. Jangan diplesetin soal UMKM," kata Riang kepada wartawan di Pluit Karang Jelita, Minggu (28/5/2023).
Tak hanya menegaskan hal tersebut, Riang juga menyesalkan kedatangan dua anggota dewan ke ruko bermasalah tersebut.
Baca juga: Ketua RT Riang Mempertanyakan Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko yang Caplok Bahu Jalan di Pluit
Dua anggota dewan dari F-PDI Perjuangan tersebut ialah Gani Suwondo dan Anggota DPR RI Darmadi Durianto, disebut datang menemui pemilik ruko tanpa menemui Riang terlebih dahulu.
Kedatangan anggota dewan itu dianggap tidak jelas karena setelah datang, demo justru terjadi lagi.
"Setelah beliau datang ke sana, tetap terjadi demo. Setelah mereka pergi, demo lagi. Berarti kan tidak ada statement yang menyadarkan warga di sana taat dan patuh hukum," tegas Riang.
"Makanya, saya perintahkan ya, saya minta kepada Bapak Gani, mohon maaf dengan segala hormat, bapak jangan main politik di lingkungan saya atas kejadian yang ada di sini," kata dia lagi.
Baca juga: Video Viral Ketua RT Riang Diintimidasi oleh Sejumlah Orang
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara akhirnya membongkar area ruko di RT 011 RW 03, Jalan Niaga, Blok Z4 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (24/5/2023).
Penertiban dilakukan setelah Pemkot Jakarta Utara memberikan waktu empat hari, 19-23 Mei 2023, kepada pemilik ruko untuk membongkar mandiri area yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air.
Begitu eksekusi pembongkaran dimulai, penyewa dan karyawan ruko ramai-ramai menggeruduk kantor Riang Prasetya.
Aksi itu dilakukan para karyawan untuk menolak pembongkaran ruko yang diduga mencaplok bahu jalan dan saluran air sejak 2019.
Sambil membawa spanduk berukuran besar, mereka berjalan dari ruko menuju kantor Riang. Mereka berteriak sambil menabuh ember plastik, meminta Riang untuk keluar dari kantornya. Riang diminta menghadapi massa yang menolak pembongkaran ruko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.