JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa penghuni dari Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, mengalami krisis air bersih sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu penghuni, Rahmat (38), mengatakan, krisis terjadi karena air bersih yang ada di bak penampungan milik PAM Jaya tidak memadai untuk mengaliri ke sejumlah unit setiap waktu.
Ia mengatakan, penghuni mendapatkan air bersih paling tidak satu kali dalam sehari.
"Kalau itu (air bersih yang ada di penampung) sudah habis, ya sudah. Kita airnya mati lagi. Jadi minimal satu hari satu kali," kata Rahmat, Senin (29/5/2023).
Rahmat menambahkan, air bersih yang ada di bak penampuangan bakal dialiri ke setiap unit apabila debitnya telah dinyatakan cukup.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Rusun Marunda Belum Selesai, Kini Penghuni Kekeringan
Namun, kata Rahmat, tidak ada kepastian soal waktu distribusi air bersih itu.
"Tidak tentu. Itu tergantung debit air yang ada di penampungannya. Kalau debit air cukup untuk dialiri ya itu bakal dialiri," ucap Rahmat.
Sebelumnya Rahmat mengatakan, krisis air bersih terjadi di lima tower Rusun Marunda. Setiap tower memiliki lima lantai.
Terdapat 20 unit hunian di setiap lantai tower. Dengan demikian, terdapat 100 unit hunian di setiap tower Rusun Marunda.
"Kalau saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil," kata Rahmat.
Baca juga: “Update” Penemuan Jasad Perempuan di Marunda: 2 Pelaku Ditangkap, Salah Satu Residivis
Untuk mengatasi masalah debit air yang kecil, ketua RW setempat berinisiatif membeli genset sebagai pembangkit listrik mesin pompa pendorong air dari bak penampungan milik PAM Jaya agar dapat mengalir ke setiap tower yang kekeringan.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda di Jakarta Utara.
"Sementara sampai pembangunan Reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)," ujar Arief saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).
Dalam permasalahan itu, PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.
Upaya tersebut dilakukan sementara sampai nanti dibuat bak penampung air bersih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.