Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 15:32 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno belum memantapkan keputusannya untuk bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ia mengaku masih perlu mendengarkan semua masukan sebelum menentukan pilihan di antara kedua partai tersebut.

"Per hari ini tentunya saya (masih) mendengarkan semua masukan dan akan mengambil keputusan," kata Sandiaga usai menghadiri acara Kick Off Program Wirausaha Baru dan Perempuan Pengusuaha di Hotel Bumi Wiyata, Depok pada Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Hadiri Acara di Depok, Sandiaga Uno Disambut Pantun dan Disapa Menteri Calon Wapres

Sandiaga mengaku akan menentukan pilihan dengan mempertimbangkan bagaimana kedua partai menawarkan solusi untuk kemajuan bangsa. 

Sebab menurut dia, Indonesia diperkirakan bakal menghadapi masa-masa yang penuh tantangan untuk 15 tahun ke depan.

"Karena kesempatan ini hanya sekali, untuk Indonesia jadi negara maju. Kalau tidak mempercepat pembangunan, saya khawatir demografi yang kita miliki ini tidak bisa terkonversi untuk meningkatkan ekonomi dan untuk pendapatan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan peluang usaha," ucap dia.

Berkaitan dengan itu, Sandiaga mengaku masih terus menjalin komunikasi sejak awal dengan PPP. Namun, ia masih memerlukan masukan dari para ulama.

Baca juga: Meski Dekat dengan PPP, Sandiaga Tetap Ingin Rangkul PKS untuk Pilpres 2024

 


"Iya sama juga dengan PPP, tapi tentunya sama PPP ini bicaranya sudah lebih awal dan kita harapkan masukan-masukan dari para kyai, ulama, menjadi bekal kami sebagai wejangan ke depan membangun bangsa dalam lingkup Ukhuwah Watoniah," ucap dia.

Saat ditanyakan soal sinyal akan bergabung ke PKS, Sandiaga tak menampik bahwa dirinya memang telah memiliki chemistry dengan partai tersebut. PKS merupakan salah satu partai yang mengusung Sandiaga saat Pilkada DKI 2017 dan juga Pilpres 2019. 

"Tentunya pembicaraan akan terus kami lakukan dengan chemistry-nya yang sudah terbangun sejak lama. Jadi teman-teman mohon sabar aja, nanti akan di-update. Semuanya penuh keterbukaan," ujar Sandiaga.

Diketahui, Sandiaga sampai saat ini belum menentukan keputusannya untuk bergabung dengan PPP.

Baca juga: Organisasi Sayap PPP Dorong Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Asal dengan Catatan

Beberapa waktu belakangan, ia juga nampak menjalin kedekatan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat mendorong wacana agar Sandiaga bisa berpasangan dengan Anies pada Pilpres 2024.

Namun, usulan itu mendapatkan resistensi dari rekan koalisinya di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yaitu, Partai Demokrat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hari Terakhir Batas Pembongkaran Mandiri, Tenda Warga Kampung Bayam Masih Berdiri

Hari Terakhir Batas Pembongkaran Mandiri, Tenda Warga Kampung Bayam Masih Berdiri

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak KRL Tangerang-Duri di Cengkareng

Seorang Pria Tewas Tertabrak KRL Tangerang-Duri di Cengkareng

Megapolitan
Nasib Salak Condet Kini, Maskot Jakarta yang Kian Langka Tergeser Zaman...

Nasib Salak Condet Kini, Maskot Jakarta yang Kian Langka Tergeser Zaman...

Megapolitan
Terjebak di Restoran Saat Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Kami Ditahan Sampai Suasana Mereda

Terjebak di Restoran Saat Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Kami Ditahan Sampai Suasana Mereda

Megapolitan
Sederet Fakta Ledakan yang Sebabkan Ruang Radiologi RS Eka Hospital Terbakar

Sederet Fakta Ledakan yang Sebabkan Ruang Radiologi RS Eka Hospital Terbakar

Megapolitan
PT Unifam Buka Suara Soal Gorong-gorong di Kebon Jeruk yang Disebut Dibangun Sepihak

PT Unifam Buka Suara Soal Gorong-gorong di Kebon Jeruk yang Disebut Dibangun Sepihak

Megapolitan
Mimpi Buruk Pencabul Anak Kandung Saat Masuk Penjara, Disiksa dan Dianiaya Sesama Tahanan hingga Tewas

Mimpi Buruk Pencabul Anak Kandung Saat Masuk Penjara, Disiksa dan Dianiaya Sesama Tahanan hingga Tewas

Megapolitan
Malam Mencekam akibat Bentrokan Maut Ormas di Bekasi, Warga Mengurung Diri Ketakutan

Malam Mencekam akibat Bentrokan Maut Ormas di Bekasi, Warga Mengurung Diri Ketakutan

Megapolitan
Ironi di Gang Royal, Saat Warga Tak Mampu Dapat Bantuan dari Lokalisasi

Ironi di Gang Royal, Saat Warga Tak Mampu Dapat Bantuan dari Lokalisasi

Megapolitan
Warga Penjaringan Bisa Kumpulkan Rp 15 Juta Tiap Bulan dari Pemilik Kafe Lokalisasi Gang Royal

Warga Penjaringan Bisa Kumpulkan Rp 15 Juta Tiap Bulan dari Pemilik Kafe Lokalisasi Gang Royal

Megapolitan
Ridwan Kamil hingga Erwin Aksa Masuk Radar Cagub DKI dari Golkar

Ridwan Kamil hingga Erwin Aksa Masuk Radar Cagub DKI dari Golkar

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi ini, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi ini, Warga Diimbau Pakai Masker

Megapolitan
DPP Golkar: Persiapan Menuju Pilkada DKI Jakarta Setelah Pilpres dan Pileg

DPP Golkar: Persiapan Menuju Pilkada DKI Jakarta Setelah Pilpres dan Pileg

Megapolitan
Saat Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Jabodetabek

Saat Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Jabodetabek

Megapolitan
Usut Kasus Pencurian Modus Geser Tas di Rumah Makan Padang, Polisi Periksa 3 Saksi

Usut Kasus Pencurian Modus Geser Tas di Rumah Makan Padang, Polisi Periksa 3 Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com