Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pria yang Pukul Pengendara karena Tak Terima Ditegur Salip Antrean di SPBU Daan Mogot

Kompas.com - 30/05/2023, 16:09 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memburu pelaku yang memukul Fahmi Fandini (31) karena tak terima ditegur setelah menyelak antrean di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, pada Sabtu (27/5/2023).

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, pihaknya tengah menangani kasus tersebut untuk mengidentifikasi pelaku.

"Masih penyelidikan untuk mencari tahu siapa pelakunya," ujar Syafri melalui pesan singkat, Selasa (30/5/2023).

Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Aep Haryaman menjelaskan penyidik sudah mendalami nomor polisi kendaraan pelaku. Rupanya, pelaku menggunakan pelat nomor bodong.

Baca juga: Pria Pukul Pengendara Lain di SPBU Daan Mogot, Tak Terima Ditegur saat Salip Antrean

"Polsek Kalideres sudah menindaklanjuti, mengecek CCTV, memeriksa saksi yang ada di lokasi. Dari hasil CCTV didapat nomor polisi jenis mobil Toyota Ayla, nopol tidak terdaftar," papar Aep.

Terkini, lanjut dia, korban telah membuat laporan di Mapolsek Kalideres. Korban juga sudah divisum usai dipukul oleh pelaku yang masih belum diketahui identitasnya tersebut.

Sebelumnya, Anjeli Agiatanti (28), tunangan Fahmi mengungkapkan bahwa peristiwa itu bermula mobil yang mereka tumpangi berhenti sejenak di SPBU karena ada kendaraan lain di depannya.

"Pas kami mau jalan tunangan saya lihat di spion, ada mobil dari arah kanan menyalip. Ya mau enggak mau berhenti dong. Eh ternyata disalip antreannya," kata Anjeli.

Baca juga: Pelaku Pukul Pipi Korban dan Lempar Botol saat Ditegur karena Menyalip Antrean di SPBU Daan Mogot

Ia sempat melihat sopir tersebut turun dan menghampiri petugas SPBU. Anjeli lalu membuka jendela mobil dan menegur pria tersebut.

"Saya tegur 'Bang lain kali antre dong'. Tapi enggak digubris. Ternyata setelah kejadian, petugas SPBU info ke saya, kalau pas dia isi sudah ditegur oleh petugas SPBU (mengatakan) 'Pak maaf antreannya di belakang'," jelas Anjeli.

Namun, pelaku bersikukuh menyelak antrean dan memaksa mengisi BBM. Fahmi yang kala itu duduk di kursi sopir ikut menegur pelaku. Mendengar hal itu, pelaku lantas menghampiri mereka lantaran tak terima atas teguran yang dilontarkan. Di saat itulah, pelaku memukul Fahmi.

"Pelaku enggak terima dan bilang 'turun Lu, turun semua' sembari narik baju tunangan saya. Tunangan saya tangkis, dan tiba-tiba pelaku langsung pukul muka tunangan saya, bagian pipi kiri," papar Anjeli.

Baca juga: Sesar Baribis-Ring of Fire Berpotensi Sebabkan Gempa Jakarta, Pemprov DKI Berupaya Kurangi Dampak Bencana

Anjeli lantas keluar dari mobil, disusul satu teman pelaku yang ikut turun tangan. Dalam keadaan tersebut, pelaku justru menendang mobil Anjeli sebanyak dua kali. Setelah itu, Anjeli dan pelaku terlibat cekcok sementara pengendara lain berupaya melerai mereka.

"Akhirnya pelaku ke mobilnya, ambil botol isi air. Langsung dilempar kencang ke arah saya, kena dada saya bagian kanan," ungkap Anjeli.

Pelaku kemudian menantang Fahmi dan Anjeli untuk menyelesaikan urusan mereka di luar SPBU. Akan tetapi, ketika korban menunggu di area parkir, pelaku langsung kabur menggunakan mobil yang dikendarainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com