Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkumpulan Kesenian Sobokartti "Banting Harga" demi Lestarikan Budaya Jawa

Kompas.com - 02/06/2023, 10:24 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perkumpulan Kesenian Sobokartti di Kota Semarang, Jawa Tengah, terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajari seni budaya Jawa. Bahkan, mereka mematok tarif kursus dengan harga minim.

Ketua Bidang Tari Sobokartti Darmadi menuturkan, pihaknya hanya membebankan tarif Rp 50.000 untuk delapan kali pertemuan kursus.

"Tarif Rp 50.000 berlaku untuk setiap kursus yang ada di Sobokartti. Kami rela memasang tarif rendah supaya peminat seni budaya Jawa, terutama generasi muda, semakin bertambah," ujar dia kepada Kompas.com pada Selasa (30/5/2023).

Darmadi mengatakan, saat ini Sobokartti menawarkan lima jenis kursus yang bisa diikuti semua kalangan.

Baca juga: Lestarikan Seni Budaya Jawa, Dompet Dhuafa dan Perkumpulan Kesenian Sobokartti Luncurkan Program Serambi Budaya

Kelima kursus itu meliputi belajar menari, kursus pedalangan, kursus karawitan, kursus gamelan, dan kursus pranatacara.

"Semua kursus di Sobokartti dilatih oleh pakar yang sudah lama berkecimpung di bidangnya. Meski iuran tak seberapa, tetapi kami tetap memberikan instruktur dan pelatih terbaik," ungkap dia.

Lebih lanjut, Darmadi menyebut ada pihak yang terdampak minimnya iuran yang ditetapkan Sobokartti.

Mereka yang terdampak adalah para pelatih atau instruktur yang bersentuhan langsung dengan peserta.

Baca juga: Sobokartti, Cagar Budaya di Semarang yang Tak Lekang oleh Zaman

Seluruh instruktur, kata Darmadi, hanya mendapat upah sebesar Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per bulan bila dihitung dari total dana yang didapat dari iuran para peserta.

"Gaji 12 instruktur kami pukul rata. Kalau pesertanya banyak bisa Rp 100.000, tetapi kalau sedikit hanya Rp 50.000 per bulan," beber dia.

Namun, sudah beberapa bulan terakhir Sobokartti mendapat sokongan dana tambahan dari Dompet Dhuafa cabang Jawa Tengah.

Dompet Dhuafa turut membantu keuangan Sobokartti dalam membayarkan upah para instrukturnya.

Darmadi mengungkapkan, para instruktur kini memiliki kenaikan upah lebih dari 100 persen akibat adanya perbantuan.

"Setelah meneken kerjasama pada akhir 2022 lalu, uang saku para instruktur bertambah. Kami bisa memberikan mereka upah sebesar Rp 300.000 per bulan," imbuh Darmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com