Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2023, 12:54 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan fasilitas Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang diinisiasi sejak 2015 masih mangkrak hingga saat ini.

Proyek warisan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang belum beroperasi itu tidak terawat sama sekali. Dari pantauan Kompas.id, banyak sampah dan tumbuhan liar berserakan di sana.

Tumbuh-tumbuhan liar menjalar pada pembatas jalan layang. Meski Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah menertibkan gelandangan yang sempat menghuni proyek itu, kondisi JLNT Pluit masih dipenuhi sampah.

Baca juga: Ahok: Soal JLNT Pluit, Tidak Ada yang Dilanggar

Padahal, apabila proyek selesai, jalan layang tersebut ditargetkan membentang sejauh 10,1 kilometer.

Jadi tempat bakar sampah

JLNT Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara kini dijadikan tempat bakar sampah.TRIBUNJAKARTA.COM/Gerald Leonardo Agustino JLNT Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara kini dijadikan tempat bakar sampah.

Selain tak terurus dan sempat dijadikan tempat tinggal pemulung, jalan layang tersebut juga dijadikan tempat pembakaran sampah oleh orang tak dikenal.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, beberapa titik di JLNT tersebut gosong. Titik-titik jalan yang gosong itu berada dekat akses masuk awal ke JLNT Pluit.

Di sekitar area yang menghitam, berbagai jenis sampah dibakar di sana. Saat dikunjungi pada Selasa (30/5/2023), masih ada sisa-sisa pembakaran sampah yang belum sepenuhnya padam.

Baca juga: Ahok: Warga Pluit Mana yang Tolak JLNT Pluit?

Umi Yanah, salah seorang pemulung yang sempat tinggal di JLNT Pluit mengatakan, pembakaran sampah itu dilakukan oleh orang yang biasa berjaga di lokasi.

"Masih ada yang jaga, ada empat orang lah. Soalnya banyak juga yang ngambilin besi (jalan layang dan jembatan), makanya dijagain," tuturnya.

Umi sendiri sudah satu tahun menempati proyek mangkrak tersebut di dalam sebuah bedeng yang ia bangun bersama keluarganya. Umi tinggal bersama suami dan dua orang anaknya.

Sempat ada penolakan

Kondisi lalu lintas di sekitar proyek JLNT Pluit, Jakarta Utara, Jumat (2/6/2023). Pada 2015 lalu, warga setempat sempat menolak pembangunan JLNT Pluit.KOMPAS.ID/ADRYAN YOGA PARAMADWYA Kondisi lalu lintas di sekitar proyek JLNT Pluit, Jakarta Utara, Jumat (2/6/2023). Pada 2015 lalu, warga setempat sempat menolak pembangunan JLNT Pluit.

Adapun proyek JLNT Pluit dibangun pada 2015 itu untuk menghubungkan kawasan Pluit dengan akses tol Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Namun, pembangunan JLNT tersebut mangkrak alias tidak diteruskan. Proyek itu semakin memprihatinkan akibat dibiarkan terbengkalai selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pemilik Ruko di Pluit Minta Waktu Sebulan untuk Bongkar Area yang Caplok Saluran Air

Adapun pembangunan jalan ini disebut sempat ditolak oleh warga Pluit. Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Warga Pluit, berunjuk rasa di Jalan Pluit Barat Raya, Jakarta Utara, Sabtu (24/10/2015).

Halaman:


Terkini Lainnya

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com