SEMARANG, KOMPAS.com - Perkumpulan Kesenian Sobokartti di Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri untuk memikat generasi muda supaya mau mempelajari seni budaya tradisional.
Salah satunya dengan memberikan harga miring kepada muda-mudi yang ingin berproses di Sobokartti.
"Kami berusaha menarik generasi muda dengan cara mematok iuran seminimal mungkin. Sobokartti kini hanya mematok biaya sebesar Rp 50.000 per orang," ujar Darmadi, Ketua Bidang Tari Sobokartti, Selasa (30/5/2023).
Darmadi mengatakan, biaya itu berlaku untuk delapan kali pertemuan, khususnya di sektor tari.
Sementara, untuk bidang lainnya, antara lain karawitan, pedalangan, gamelan, dan pranatacara, sebagian besar hanya empat kali pertemuan.
"Selain mematok iuran minim, Sobokartti juga kerap melakukan pelatihan di tempat umum. Hal ini dilakukan guna menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda," tutur Darmadi.
Menyoal waktu pelatihan, Darmadi berujar, kegiatan itu tengah diusahakan digelar setidaknya satu kali tiap pekan.
Namun, untuk lokasi kegiatan, biasanya masih berada di lingkungan Sobokartti.
"Kebetulan kami punya pendopo terbuka yang tepat berada di pinggir jalan raya. Jadi terkadang kami melakukan latihan di sana," ungkap dia.
Baca juga: Dompet Dhuafa Ongkosi Belasan Instruktur Sobokartti yang Digaji Kecil untuk Lestarikan Budaya Jawa
Di lain sisi, Slamet Riyanto yang merupakan instruktur di bidang karawitan mengungkapkan, Sobokartti mulai kebanjiran siswa-siswi semenjak mendapat bantuan dari Dompet Dhuafa cabang Jawa Tengah.
Dompet Dhuafa disebut turut membantu mengelola media sosial sekaligus memasarkan Sobokartti secara langsung.
"Kami sering diundang ke acara-acara yang dihelat Dompet Dhuafa, sehingga semakin banyak orang yang mengenal kami," beberapa Riyanto.
Contoh kecilnya, kata Slamet, jumlah siswa di bidang karawitan terus meningkat sejak akhir tahun lalu.
Baca juga: Perkumpulan Kesenian Sobokartti Banting Harga demi Lestarikan Budaya Jawa
Sebelum dinaungi Dompet Dhuafa pada pengunjung 2022, anggota karawitan hanya berjumlah 30 orang dan mayoritas sudah menginjak usia lanjut.
Sedangkan, setelah dinaungi Dompet Dhuafa, total siswa di bidang karawitan ada 90 orang dan dihuni lebih banyak anak muda.
"Untuk karawitan dulu hanya 30 orang, itu juga sudah sepuh malah. Terus sekarang ada 90 siswa yang terdiri dari mahasiswa sekitar 30-an orang, Grup SD-SMA juga sekitar 30-an orang dan sisanya sudah sepuh," tutup dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.