Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Transjakarta Mendadak Alih Fungsi Imbas Ribuan Nakes Demo di Depan DPR

Kompas.com - 05/06/2023, 11:59 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur transjakarta di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendadak beralih fungsi menjadi akses darurat untuk dilintasi kendaraan.

Pengalihfungsian busway untuk sementara dilakukan sebagai imbas unjuk rasa ribuan tenaga kesehatan di depan gedung wakil rakyat, Senin (5/6/2023).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, sepeda motor menjadi kendaraan yang jumlahnya mendominasi di jalur transjakarta tersebut. Ratusan kendaraan roda dua tampak melaju dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam.

Satu pembatas beton jalan dibuka agar kendaraan dari Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat yang ingin lewat di depan Jalan Gatot Subroto, depan Gedung DPR RI bisa melintas.

Baca juga: Ada Demo di Depan Gedung DPR, Polisi Alihkan Kendaraan ke Jalur Bus Transjakarta

Bunyi klakson dan pengeras suara pengunjuk rasa saling bersahutan.

Sesekali laju kendaraan yang melintas di jalur transjakarta terhenti lantaran jalan darurat itu ditutup pedemo.

Sementara itu, akses Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR sudah lumpuh total akikbat ditutup pengunjuk rasa dari elemen tenaga kesehatan.

Massa akhir kali ini terdiri dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Apoteker Indonesia.

Adapun demonstrasi hari ini beragenda tolak Undang-Undang Kesehatan Omnibus Law yang dinilai para pedemo tidak transparan dan memberi rasa aman bagi para tenaga medis.

Baca juga: Ada Demo di Patung Kuda, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas di Jalan Medan Merdeka Barat

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pengalihan arus memang dilakukan imbas aksi unjuk rasa nakes tersebut.

"Arus lalu lintas sementara karena mereka baru datang ya, ada sedikit kepadatan jadi kami alirkan menuju jalur transjakarta," ujar Komarudin saat dihubungi.

Ia mengatakan, pihaknya akan menata terlebih dahulu arus lalu lintas di kawasan ini, karena massa aksi baru tiba.

"Kemudian exit tol yang depan Pulau Dua kita tutup, diluruskan dulu, sampai nanti kami tata dahulu sekiranya sudah bisa dialirkan baru kami alirkan," ucap dia.

Komarudin mengatakan, untuk Jalan Gerbang Pemuda depan TVRI saat ini bisa dilalui oleh kendaraan.

Masyarakat bisa memilih melewati Jalan Gerbang Pemuda untuk menuju arah Senayan. Namun, bisa melalui jalur bus transjakarta depan Gedung DPR untuk mengarah ke Jalan DI Panjaitan.

"Tapi kalau mau lewat DPR bisa jalur busway. Namun agak padat saja. Biasa kalau massa baru datang jadi ditata dulu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com