Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Formula E Tak Usah Dilanjutkan jika Merugikan Jakpro

Kompas.com - 05/06/2023, 14:53 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengimbau agar penyelenggaraan Formula E tidak diteruskan pada 2024 jika merugikan penyelenggara.

Hal itu dikatakan Gembong saat meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E mengevaluasi ajang balap mobil listrik tersebut secara menyeluruh.

"Ketika gelaran itu merugikan perusahaan kan idealnya tidak usah dilanjutkan. Kan gitu lho idealnya. Tetapi, sekali lagi kita tunggu evaluasinya kayak apa nanti," ujar Gembong saat dihubungi, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Heru Budi: Formula E 2023 Jakarta Suskses dan Meriah

Di sisi lain, kata Gembong, ajang Formula E layak diselenggarakan kembali pada 2024 jika mendatangkan keuntungan.

Hal ini sesuai dengan kontrak kerja antara Jakpro dan Formula E Operation (FEO) yang berlaku hingga 2024.

Keuntungan yang dimaksud Gembong bukan hanya dilihat dari segi pendapatan finansial, melainkan juga menyoal keberhasilan mengampanyekan kendaraan yang ramah lingkungan kepada masyarakat.

"Kan di sisi kerugian itu ada keuntungan. Mungkin dari sisi finansial rugi. Tapi dari sisi kampanye kendaraan ramah lingkungan untung. Makanya, nanti kajiannya jangan hanya dari satu sisi saja," kata Gembong.

Baca juga: Sulitnya Realisasi Formula E Jakarta Digelar Malam Hari

Untuk itu, Gembong berharap PT Jakpro melakukan evaluasi secara menyeluruh ajang Formula E yang telah digelar secara berturut-turut pada 2022 dan 2023.

"Jadi ini mesti kajian yang lengkap selain sisi finansial. Tapi juga dari sisi bagaimana bisa mengampanyekan kendaraan ramah lingkungan," pungkas Gembong.

Sebagai informasi, Formula E 2023 berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, selama dua hari.

Ajang mobil balap listrik kedua di Ibu Kota ini telah berkembang menjadi dua seri atau double-header dengan round 10 dan 11.

Formula E kali ini diikuti oleh 11 tim dari 7-8 negara. Setiap tim digawangi pebalap dan kru dari negara berbeda.

Baca juga: Pupusnya Harapan Formula E Jakarta 2024 Berkonsep Street Circuit di Jalan Sudirman

Pada hari pertama, pebalap Tag Heuer Porsche, Pascal Wehrlein, berhasil memenangi balapan pertama di Formula E Jakarta 2023.

Pascal Wehrlein sejatinya memulai balapan dari urutan ketiga. Namun, dia dapat melesat untuk memenangi Formula E Jakarta 2023 seri ke-10.

Sementara itu, Jake Dennis (Avalanche) dan Maximilian Gunther (Maserati) keluar sebagai pebalap tercepat kedua dan ketiga.

Pada balapan hari kedua, Maxmilian yang merupakan pebalap dari Maserati MSG Racing, berhasil menduduki podium pertama pada seri 11.

Max mengungguli dari Jake Dennis dan Mitch Evans yang berada di posisi kedua dan ketiga.

Adapun seri Formula E Jakarta 2023 bernilai sejarah. Sebab, Jakarta untuk kali pertama menggelar dua balapan dalam satu musim kompetisi.

Hal ini berbeda dari seri Formula E Jakarta edisi sebelumnya yang hanya menggelar satu balapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com