JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta tegas membenahi permasalahan lingkungan di Ibu Kota, yang berimbas pada buruknya kualitas udara.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana mengatakan, polusi udara di Jakarta bukan masalah yang dapat dengan mudah diselesaikan.
"Butuh ketegasan Pemerintah Provinsi terutama Gubernur dalam membenahi masalah lingkungan ini. Penyelesaiannya tak mudah, perlu integrasi di banyak lini," ujar Justin, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Ratusan Kendaraan Ikut Uji Emisi Gratis di Ragunan, Pengendara: Enggak Mau Menyumbang Banyak Polusi
Menurut Justin, masalah polusi udara di Jakarta tidak dapat langsung terselesaikan hanya lewat ajang balap mobil listrik Formula E.
Diperlukan terobosan dan inovasi dari kepala daerah, serta kolaborasi lintas sektoral untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta
"Butuh sosok Gubernur yang tegas, visioner, dengan agenda kerja yang progresif. Dibanding yang berpikiran sederhana dengan mempromosikan kendaraan listrik dengan Formula E sebagai upayanya mengurangi polusi," kata Justin.
Sebagai informasi, situs IQAir menyatakan kualitas udara di Jakarta pada Selasa (6/6/2023) terburuk di dunia. Data itu merupakan data yang diperbaharui pada pukul 07.00 WIB.
Melansir data dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 157 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Kondisi Udara Jakarta Sedang Tak Baik-baik Saja: Anak-anak Jadi Korban, Risiko Kanker Mengintai
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 13.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), AirNow, dan juga Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hingga Senin (5/6/2023) pukul 07.25 WIB, Jakarta masih menempati posisi pertama.
Sementara untuk posisi kedua ada Kota Hanoi di Vietnam yang memiliki indeks kualitas udara 152 dan posisi ketiga ada Kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 146.
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga terlindung dari polusi udara.
Baca juga: Data IQAir: Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia
Saran itu antara lain, warga bisa memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 27 derajat celcius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara hingga 94 persen dan hembusan angin 9,3 km/h.
Sementara untuk tekanan berada di angka 1.009 mbar (millibar).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.