JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak sekolah Global Islamic School (GIS) menyatakan, sejumlah upaya telah dilakukan guna mengatasi kemacetan di sekitar area sekolah, tepatnya di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur.
Salah satunya, pihak sekolah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas, terutama saat jam antar-jemput anak sekolah.
"Upaya kami mengatasi kemacetan itu, kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan aparat terkait, contoh Dishub, Linmas, dan Satpol PP," ujar Nurul Hudha selaku Head of Public Relations GIS saat ditemui di lokasi, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: GIS Condet Menolak Disebut sebagai Satu-satunya Penyebab Kemacetan
Nunung, sapaan Nurul Hudha, mengatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan aparat ini untuk turun ke jalan setiap pagi guna mengurai kemacetan di sana.
Kendati begitu, pantauan langsung Kompas.com di lapangan selama dua hari berturut-turut, pada 5-6 Juni 2023 pagi, tidak ada satu pun petugas Satpol PP maupun Dishub yang mengurai kemacetan di Jalan Raya Condet.
Di sana hanya ada tiga orang petugas keamanan dari sekolah itu yang tampak sibuk mengurai kepadatan kendaraan.
Baca juga: Ketua RW di Condet: GIS Kan Sekolah Elite, Bikin Parkiran Dong!
Menanggapi hal ini, Nunung berkata, idealnya ada bantuan dari petugas Dishub dan Satpol PP setiap pagi. Namun, kondisi di lapangan bisa saja berbeda.
"Di lapangan tidak ada (petugas), itu urusan institusi, jadi terlepas dari, 'Dishub kok enggak ada petugasnya?', Kami sudah punya PIC (penanggung jawab) sendiri, (untuk menyampaikan) bahwa seminggu ini enggak ada petugas yang turun," kata Nunung.
Jika tetap tidak ada petugas Dishub atau Satpol PP yang terjun untuk mengurai kemacetan, pihak GIS akan memaksimalkan petugas keamanan mereka.
"Sebenarnya kami kalau secara institusi sudah bekerja sama dengan mereka, tapi kembali lagi, banyak hal terjadi, jadi kalau enggak ada dari Satpol PP, itu kami tetap harus ada security," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.