Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggalakkan "Zero BABS" demi Menjaga Aliran Kali di Ujung Menteng

Kompas.com - 06/06/2023, 19:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah gerakan bertajuk "Zero BABS" atau "Zero BAB Sembarangan" tengah digalakkan di Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.

Lurah Ujung Menteng Agus Sulaeman menjelaskan, gerakan ini bertujuan untuk menjaga aliran kali di kelurahan itu bebas dari limbah tinja.

Sebagai informasi, hingga kini masih ada beberapa RW yang warganya kedapatan mengarahkan pipa pembuangan limbah kloset langsung ke kali.

"Ada beberapa RW yang akan disosialisasikan (dan digerakkan) terkait Zero BAB Sembarangan. Ada di RW 01 sampai RW 04, dan RW 08," tutur dia di Kantor Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Ada Spanduk Larangan BAB Sembarangan di Cakung, Ini Penyebabnya

Melalui gerakan itu, pihak kelurahan bersama RT dan RW setempat, mengajak warga yang membuang limbah tinja ke kali agar lebih tertib.

Mereka akan dibantu dalam membuat lubang pembuangan limbah tinja atau septic tank oleh PPSU Kelurahan Ujung Menteng.

Jika salah satu bangunan tidak memiliki lahan yang cukup, pihak kelurahan mempertimbangkan pembuatan WC umum.

"Dalam penggalian septic tank, kami mengetahui bahwa ada beberapa warga yang bisa dibilang tidak punya dana untuk membuatnya. Kami berusaha membantu terkait penggalian," jelas Agus.

Selain sosialisasi dan penggalian septic tank, ada pula pemasangan spanduk bertuliskan,"stop BABS dilarang BABS buang air besar sembarangan demi kesehatan dan kebersihan lingkungan."

Baca juga: Penghuni Rusun Marunda sampai Harus Tahan BAB gara-gara Krisis Air Bersih, Mobil Tangki Dianggap Bukan Solusi

Saat ini, spanduk itu baru terlihat di atas Kali Irigasi yang mengalir di antara rumah-rumah di RW 08.

Adapun RW 08 adalah RW pertama yang sedang dilakukan penggalian septic tank.

Sebab, RW itu hanya memiliki sedikit pelanggar buang air besar (BAB) sembarangan, yakni sekitar 26 bangunan.

"Untuk pembuatan septic tank, ada yang satu lubang untuk tiga bangunan, ada juga yang untuk empat bangunan, tergantung kondisi fisik di lapangan," terang Agus.

Lubang septic tank yang dibuat bersamaan dengan pemasangan spanduk yang berbunyi larangan buang air besar sembarangan di Kali Irigasi,  Tambun Rengas, RT 001/RW 08, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur,  Senin (5/6/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Lubang septic tank yang dibuat bersamaan dengan pemasangan spanduk yang berbunyi larangan buang air besar sembarangan di Kali Irigasi, Tambun Rengas, RT 001/RW 08, Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Senin (5/6/2023).

Penggalian lubang pembuangan limbah tinja dan pemasangan spanduk di RW 08 sudah dilakukan sejak sepekan lalu.

Pekan lalu, dua lubang sudah dibuat. Satu lubang untuk tiga bangunan, dan satu lagi untuk tujuh bangunan.

Pekan ini, dua lubang sedang dibuat. Satu lubang untuk 10 bangunan, dan satu lagi untuk empat bangunan.

"Saya berharapnya bulan ini selesai (penggalian septic tank di RW 08) karena enggak ada kendala teknis, semuanya berjalan aman dan lancar," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com