Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar di Depan Gedung Kedubes AS Akan Dibuka Secepatnya

Kompas.com - 07/06/2023, 19:13 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akses trotoar di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) yang ditutup sejak 2013 bakal dibuka sesegera mungkin.

Akses trotoar akan dibuka setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat bersama Kedubes AS, Kementerian Luar Negeri, dan Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.

"Kami sudah mengadakan pembahasan dengan berbagai unsur terkait, baik dari Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar AS, dan Pamobvit Polda Metro Jaya untuk membuka kembali trotoar di depan Kantor Kedubes AS," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta Wiwik Wahyuni, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Menanti Gerak Cepat Pemprov DKI Membuka Trotoar di Depan Kedubes AS...

Dalam rapat itu, telah disepakati bahwa trotoar di depan Gedung Kedubes AS bisa dilewati pejalan kaki.

Namun, Wiwik belum dapat memastikan kapan akses trotoar di sisi Jalan Medan Merdeka Selatan itu bakal dibuka untuk umum.

"Untuk rencana re-opening menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Kemenlu dan pihak Kedutaan, tetapi diupayakan bisa secepatnya," kata Wiwik.

Baca juga: Melihat Trotoar di Depan Gedung Kedubes AS yang Ditutup sejak 2013, Dibentengi Kawat Berduri dan Beton

Untuk diketahui, pejalan kaki tak bisa berjalan di trotoar depan Gedung Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Pasalnya, trotoar yang membatasi Jalan Medan Merdeka Selatan dengan Gedung Kedubes AS ditutup menggunakan beton moveable concrete barrier (MCB) dan kawat berduri.

Kondisi ini membuat pejalan kaki harus berjalan di jalan raya. Pejalan kaki baru bisa berjalan lagi di trotoar setelah berada di depan Istana Wakil Presiden.

Berdasarkan catatan Kompas.com, trotoar di depan Gedung Kedubes AS sudah ditutup sejak 2013. Kala itu, gedung kedutaan dalam proses pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com