Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Balekambang Sebut SMP dan SMA GIS Punya Parkir Luas, Tak Ikut Sebabkan Macet di Jalan Raya Condet

Kompas.com - 08/06/2023, 08:45 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Bale Kambang Herman Triono menilai, SMP dan SMA Global Islamic School (GIS) bukan penyebab kemacetan di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur.

Herman menduga, yang ikut berkontribusi terhadap kemacetan di Jalan Raya Condet itu justru dari TK dan SD GIS. Menurut Herman, TK dan SD itu tak memiliki lahan parkir.

"Justru kalau SMP dan SMA tidak ada macet karena parkirannya luas. Kalau SD itu kan mereka jemput. Kalau satu anak satu mobil bagaimana enggak macet?" ucap Herman saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Demi Atasi Macet, Mungkinkah Jalan Raya Condet Diperlebar?

Herman berujar, ia sering melihat orangtua menjemput anaknya yang masih TK dan SD itu satu per satu menggunakan mobil pribadi. Sementara itu, sekolah itu disebut tak ada lahan parkirnya.

"Dan itu SD parkirnya kan di sisi kiri dan sisi kanan. Ada yang parkir ke wilayah Bale Kambang. Ada parkir di area Batu Ampar," ucap Herman.

Hal itu juga dibenarkan Lurah Batu Ampar Lurah Batu Ampar Rusman Rusli. Menurut dia, aktivitas antar jemput siswa TK dan SD di sekolah itu sebabkan kemacetan pada jam-jam sibuk.

"Ya ada, kalau dapat pantauannya begitu, dari sekian ratus isi (siswa) sekolah, ya ada juga yang bandel," ucap Rusman, Rabu.

Rusman menjelaskan, kemacetan memang sering terjadi saat menjelang jam masuk sekolah dan kembali terjadi pada jam pulang sekolah.

Baca juga: Lurah Batu Ampar Akui Ada Orangtua Bandel Turunkan Anak Sekolah di Pinggir Jalan, Bikin Jalan Raya Condet Macet

"Karena ada yang naik turunkan anak sekolah di pinggir jalan. Makanya pasti ada petugas di sana. Apalagi di sana enggak cuma satu sekolah," ucap Rusman.

Kendati demikian, Rusman mengatakan aktivitas sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan Jalan Raya Condet macet.

Ia berujar, sekitar Jalan Raya Condet itu juga ada sejumlah jalur keluar masuknya masyarakat yang tinggal di perumahan.

"Kan banyak gang dan banyak keluar masuk mobil. (Keluar masuk kendaraan) itu kan harus antre. Macet ini kompleks masalahnya," kata dia.

Pantauan langsung Kompas.com, kepadatan lalu lintas terjadi saat kendaraan roda empat yang mengantar anak sekolah menumpuk di area pengantaran di dalam sekolah.

Baca juga: Lurah Batu Ampar Tuding Pak Ogah Biang Macet di Jalan Raya Condet

Hal itu membuat antrean kendaraan sering kali mengular ke gerbang masuk sekolah sampai jalan raya.

Akibatnya, kendaraan lain yang hendak melintas, baik ke arah Jalan TB Simatupang atau Cililitan, terpaksa ikut berhenti, menunggu antrean mobil yang hendak memutar arah dari gerbang sekolah menuju jalan raya.

Biasanya, jalur ini mengalami kemacetan pukul 07.00-07.30 WIB pada Senin-Jumat. Kemacetan juga terjadi pada siang hari saat jam pulang sekolah, sekitar pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com