JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan diolok-olok usai menghadiri sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).
Dia diolok-olok dengan sebutan "lord" dan "menteri segala menteri" oleh massa pendukung Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Hal ini terjadi usai Luhut memberikan kesaksian dalam sidang kasus pencemaran nama baiknya dengan terdakwa Haris dan Fatia.
Baca juga: Saat Luhut Mengaku Tersakiti Dipanggil Lord dan Minta Keadilan di Sidang Haris-Fatia...
Awalnya, Luhut keluar dari Gedung PN Jakarta Timur sekitar pukul 15.30 WIB. Luhut menggunakan mobil Lexus LX570 hitam dengan pelat nomor B 2702 L.
Di luar gedung, massa pendukung Haris-Fatia sudah bersiaga. Seratusan orang telah menunggu Luhut keluar dari gedung pengadilan.
Massa berupaya menghalang-halangi mobil Luhut untuk keluar dari PN Jakarta Timur. Namun, upaya itu digagalkan puluhan personel TNI-Polri yang perlahan mendorong mundur massa aksi.
Seorang pria di mobil komando juga meminta massa aksi agar mundur. Namun, massa aksi menolak untuk mundur.
"Mundur saja, mundur," kata pria di mobil komando menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Sebelum Haris-Fatia, Luhut Akui Tak Pernah Lapor Polisi Soal Sebutan Lord
Mobil yang ditumpangi Luhut sempat terhenti 1-2 menit karena massa aksi menolak mundur. Saat mobil Luhut berhenti itulah, massa mengolok-olok Menko Marves.
"Lord, mau ke mana, Lord?" tanya salah satu pendukung Haris-Fatia.
"Menteri segala menteri mau ke mana?" timpal pendukung lain.
"Huuu," massa aksi bersorak.
Personel TNI-Polri sempat terlibat aksi dorong-mendorong dengan massa saat itu.
Tak lama kemudian, meski jumlahnya tergolong banyak, massa aksi perlahan dipukul mundur secara paksa.
Mobil Luhut dan rombongannya pun berhasil menjauhi Gedung PN Jakarta Timur.
Baca juga: Sidang Haris-Fatia Berujung Ricuh, Massa dan Polisi Saling Dorong Saat Luhut Tinggalkan PN Jaktim
Untuk diketahui, sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti pada Kamis ini tidak terbuka untuk umum.
Gerbang PN Jakarta Timur ditutup. Aparat kepolisian berjaga di sisi luar dan sisi dalam gerbang PN Jakarta Timur.
Adapun kasus pencemaran nama baik ini bermula saat Haris dan Fatia berbincang dalam podcast di kanal YouTube berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam".
Dalam video tersebut, keduanya menyebut Luhut "bermain" dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.