Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT LRT Jakarta Bakal Cek Penyebab Banjir di Sekitar Stasiun Velodrome

Kompas.com - 08/06/2023, 19:56 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT LRT Jakarta bakal mengecek penyebab banjir di permukiman warga dekat Stasiun Velodrome, Jakarta Timur.

Pengecekan dilakukan karena banjir yang merendam permukiman warga disebut disebabkan minimnya resapan air akibat keberadaan Stasiun LRT Velodrome.

"LRT Jakarta secara berkala melakukan pengecekan prasarana di sekitar area operasional LRTJ agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun warga sekitar," ujar Head of Corporate Secretary Division PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi, Kamis (8/6/2023).

Menurut Sheila, PT LRT Jakarta bakal menampung dan menindaklanjuti setiap laporan ataupun aduan dari masyarakat.

Baca juga: Stasiun LRT Velodrome Disebut Bikin Banjir Permukiman Sekitar

Aduan atau keluhan terkait LRT Jakarta bisa disampaikan masyarakat melalui layanan aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

"Saat ini LRTJ memiliki sistem yang telah terintegrasi dengan JAKI terkait laporan dan pengaduan. Ini yang selalu kami tindak lanjuti hingga tuntas," kata Sheila.

Sebelumnya, keberadaan Stasiun LRT Velodrome disebut membuat permukiman di sekitarnya terendam banjir ketika hujan deras melanda.

Hal itu dikatakan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli dalam rapat bersama PT LRT Jakarta pada Rabu (7/6/2023) kemarin.

Baca juga: Heru Budi: LRT Jakarta Itu Proyek Strategis Nasional, Harus Jalan!

Taufik mengaku mendapatkan informasi soal banjir ini langsung dari warga yang tinggal di sekitar Stasiun LRT Velodrome.

"Kebetulan itu dapil saya, ada keluhan warga. Sebelum Velodrome ada stasiun LRT, daerah situ enggak banjir. Tapi sesudah ada stasiun, katanya ada banjir," ujar Taufik.

Kepada Taufik, warga mengeluh karena tiang-tiang penyangga jalur dan stasiun LRT Velodrome mengurangi daya serap air, sehingga membuat area permukiman terendam banjir.

"Jadi, tiang-tiang Stasiun LRT Velodrome menjadi tersangka terjadinya banjir," kata Taufik.

Baca juga: Kemenhub Sebut Tarif LRT Jabodebek Murah, Ini Usulannya

Taufik mengaku sudah pernah menyampaikan keluhan warga kepada pihak Kecamatan Rawamangun dan Kelurahan Jati.

Namun, warga belum mendapatkan solusi dari pemerintah untuk mengatasi banjir.

Untuk itu, Taufik meminta PT LRT Jakarta menindaklanjuti keluhan warga dengan mendalami penyebab banjir di permukiman kawasan Stasiun LRT Velodrome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com