Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia: Mulai dari Pesan WhatsApp Minta Tolong soal Freeport sampai Minta Saham

Kompas.com - 09/06/2023, 08:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023), diwarnai aksi debat yang memanas.

Adapun agenda sidang tersebut adalah pemeriksaan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan selaku saksi kasus dugaan pencemaran nama baiknya.

Selain terjadi perdebatan, ada sejumlah pernyataan mengejutkan yang disampaikan oleh Luhut maupun pihak Haris.

Luhut tunjukkan isi percakapan antara dirinya dengan Haris ke Hakim

Perdebatan sempat terjadi karena Luhut meminta izin untuk menunjukkan pesan percakapan dirinya dengan Haris. Hal itu dilakukan Luhut sebagai bukti bahwa ia memiliki hubungan baik dengan Haris.

Baca juga: Jadi Saksi Sidang Haris-Fatia, Luhut: Saya Siap Dihukum kalau Memang Salah

Namun, pihak kuasa hukum Haris keberatan jika isi pesan percakapan kliennya dengan Luhut dibacakan di persidangan.

"Majelis, tidak ada relevansinya dengan peristiwa. Hubungan personal tidak ada relevansinya dengan peristiwa," ungkap pihak kuasa hukum Haris, Kamis.

Sementara itu, pihak jaksa penuntut umum (JPU) merasa tidak masalah jika memang tidak ada yang disembunyikan oleh pihak Haris Azhar.

Akhirnya hakim hanya meminta print out dari pesan percakapan yang ingin ditunjukkan Luhut tanpa membacakannya dalam sidang.

Belakangan diketahui bahwa isi percakapan yang ingin ditunjukkan Luhut adalah permintaan tolong Haris kepada dirinya soal urusan karyawan Freeport, berikut di antaranya:

Pesan pertama

Haris: Selamat Malam Pak, semoga sehat terus. Pak, melanjutkan telp saya ke Bapak 2 minggu lalu, saya minta waktu ke Bapak utk membawa/ketemuan dengan Para Ketua adat dari masy asli di sekitar wilayah Tembaga Pura areal lokasi Freeport.

Baca juga: Terungkap Pesan WhatsApp Haris Azhar ke Luhut, Isinya Minta Tolong soal Freeport

Mereka mau mengadu dan minta bantuan ke Bapak, perihal saham mereka yang yak (tidak) kunjung jelas distribusi dan peruntukannya. Saya berharap Bapak bisa sediakan waktu utk temui mereka.. Terimakasih dan saya tunggu kabar baiknya dari Pak Luhut

Luhut: Silakan saja dan mengatur hari pertemuannya.

Pesan kedua

Haris: Paaaak,selamat ya!! Tapi bantu urusan-urusan saya juga donk.. semoga sukses dengan tugas lanjutannya!!" tulis Haris kepada Luhut.

Luhut: Okok yerimakasih (terima kasih) ya, apa yg perlu saya bantu...," jawab Luhut.

Haris: Itu Pak urusan karyawan Freeport. Bapak harus bantu lah.. minggu depan saya temui Bapak ya.

Luhut: Okok saya tunggu.

Baca juga: Tak Hadiri Klarifikasi yang Diinisiasi Haris, Luhut: Ngapain Saya Mesti Datang ke Dia

Pesan ketiga

Haris: Selamat malam Pak... Pak, kapan dan bagaimana saya bisa ketemu Bapak, mau bicarakan soal 8000 Karyawan Freoport Indonesia di PHK sepihak. Pemerintah (Men. ESDM, Men. Tenaga Kerja) tidak ada yg mau bicara & urus Ditunggu kabarnya Pak, sabelum Bapak ke Jepang. Makasih. Salam.

Luhut: Okok sepulang saya dari G20 ya.

Luhut disemprot bawa catatan

Beberapa waktu kemudian debat panas kembali terjadi. Kali ini gara-gara Luhut yang sedang bersaksi membawa dan membaca catatan.

Catatan yang dibawa Luhut membuat kuasa hukum pihak Haris dan Fatia kembali melayangkan protes keras.

Baca juga: Mengaku Sedih Saat Tonton Podcast Haris dan Fathia, Luhut: Saya Baik sama Dia Kok...

"Yang mulia, bagaimana mungkin pemeriksaan dilakukan dengan saksi membawa catatan," ujar salah satu kuasa hukum pihak Haris.

Mendapati hal itu, reaksi keras ditunjukkan Luhut dengan menutup catatannya. Ia juga mengaku akan tegas menjawab semua pertanyaan demi keadilan.

Luhut juga mengungkapkan kegeramannya hingga menyebut jangan ada provokasi dalam sidang yang sedang berlangsung.

Luhut sebut Haris minta saham PT Freeport

Saat memberikan kesaksian, Luhut mengeklaim bahwa Haris pernah meminta saham PT Freeport kepada dirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com