JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran pecah selama dua hari di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 20-21 Mei 2023.
Imbasnya, beberapa pedagang menjadi korban pencurian. Warga pun jadi korban perusakan, bahkan ada yang motornya dibakar.
Sementara itu, pedagang mi ayam bernama Sudi (54) merasa beruntung karena hari itu ia sedang libur berjualan.
"Saya lagi di rumah itu, lagi libur. Untungnya lagi enggak dagang di sini," tutur dia di lokasi yang dikenal dengan Gang Mayong, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Mendambakan Gang Mayong yang Aman dan Damai Tanpa Tawuran...
Sudi bermukim di belakang Stasiun Jatinegara. Namun, ia sudah berdagang di Gang Mayong sejak 2016.
Ia sudah familier dengan dampak tawuran antar-warga di sepanjang jalan itu. Oleh karena itu, ketika tawuran berlangsung, Sudi mengkhawatirkan rekan sesama pedagang.
"Saya sampai khawatir sama teman-teman pedagang yang masih buka waktu itu, tapi kayaknya langsung pada tutup pas jalanan ramai kelompok remaja," ucap dia.
Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong. Mayong sebenarnya adalah nama sebuah gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Namun, tawuran antara warga Gang Mayong RW 07 dan warga RW 08 sering terjadi di sana. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
Baca juga: Semoga Tawuran di Gang Mayong Tak Terulang Lagi, Warga dan Pedagang Resah...
Pada 20-21 Mei lalu, tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.
Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.
Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.
"Setelah tawuran 20-21 Mei itu, ada cerita dari tukang buah setempat. Dia kecolongan satu krat buah," kata Sudi.
Baca juga: Cerita Pedagang di Gang Mayong yang Rawan Tawuran, Selalu Siaga agar Tak Jadi Korban Salah Sasaran
Saat itu, pedagang buah tersebut masih berjualan. Pedagang itu tidak sempat menutup toko karena jalanan tiba-tiba ramai remaja yang hendak tawuran.
Namun, Sudi tidak tahu apakah buah-buahan itu diambil pelaku tawuran untuk dicuri atau dilempar ke lawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.