JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Rosario de Marshal, atau terkenal dengan nama Hercules, sempat menantang Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.
Tantangan tersebut dilontarkannya dalam acara silaturahmi Partai Gerindra dengan GRIB Jaya pada (3/6/2023).
Ia bersuara lantang dan menyatakan tak takut kepada Hengki secara pribadi.
"Seorang Kombes Hengki Haryadi, saya enggak takut sama dia pribadi, bukan institusi Polri, tapi pribadi dia," ujar Hercules dalam pidato itu.
Setelah diusut, tantangan itu dilontarkan Hercules usai mendapat informasi bahwa Kombes Hengki masih mencapnya sebagai kriminal dan menjadikannya target operasi (TO).
Baca juga: Kombes Hengki Haryadi Maafkan Hercules yang Sempat Menantangnya
Namun belakangan, Hercules meminta maaf kepada Kombes Hengki secara personal dan mengaku telah mendapat informasi yang salah.
"Saya Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya, kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham," ucap Hercules dalam video yang diunggah, Selasa (6/6/2023).
"Mengenai orang memberi berita ke saya, Pak Hengky katanya ada TO (target operasi) saya, ada target saya, orang itu ternyata salah," tambah dia.
Ia mengatakan, ada spontanitas yang disampaikan olehnya sehingga mengeluarkan kata-kata kurang baik, khususnya kepada Hengki pribadi, bukan Institusi Polri.
"Sampai ke acara saya ada sedikit spontanitas di luar kesadaran ya ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik," jelas dia.
Baca juga: Hercules Berapi-api Tantang Dirreskrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi
Sebelum menjadi Ketua Umum organisasi masyarakat GRIB Jaya, Hercules dikenal sebagai mantan preman sekaligus "penguasa" area Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ia tak lagi menjadi preman di Tanah Abang usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan pada Maret 2019.
Usai menjalani vonis, Hercules pun ditunjuk oleh PD Pasar Jaya selaku salah satu BUMD milik Pemprov DKI, menjadi tenaga ahli.
Perjalanan hidup Hercules dari malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis sangat panjang. Sebelum hidup di Jakarta, Hercules lahir dan besar di Provinsi Timor Timur yang saat ini telah merdeka menjadi negara Timor Leste.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Preman Tanah Abang yang Kerap Memalak Sopir Truk
Saat di Timor Timur, Hercules banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI. Ia mengawali kariernua di militer sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) yang mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.