BEKASI, KOMPAS.com - Pihak sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi tidak menaruh kecurigaan terhadap Event Organizer (EO) yang dipilih siswa untuk menyelenggarakan acara study tour.
Samsudin selaku kuasa hukum MAN 1 mengatakan, pihak sekolah telah melihat track record dan portofolio EO yang cukup menjanjikan.
"Kalau dari pihak sekolah, karena profilnya dia punya pengalaman gitu, enggak ada yang mencurigakan, cuma kecurigaan itu ketika H-1 keberangkatan mereka membatalkan sepihak," jelas Samsudin saat dihubungi, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: EO yang Tipu Siswa MAN 1 Bekasi Sempat Buat Alasan Tak Masuk Akal
Saat EO membatalkan secara sepihak itu, pihak sekolah mulai merasa aneh dan kecurigaan pun mulai muncul.
Akan tetapi, pihak sekolah tetap berprasangka baik terhadap pemilik EO yang berjanji tetap akan memberangkatkan siswa.
"Pihak sekolah sudah mulai (curiga) 'benar enggak nih ya', cuma pihak sekolah husnuzon lah ya," kata Samsudin.
"Tapi ternyata pas hari H tanggal 8 itu tetap saja kayak gitu (tidak diberangkatkan," sambung dia.
Kata Samsudin, pihak sekolah juga memeriksa pemesanan bus serta hotel yang ternyata tidak sesuai dengan perkataan EO.
"Ternyata yang disampaikan sudah ready semua ternyata belum ready, yang dicek dua item itu, karena itu yang pokok," kata dia.
Baca juga: Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal Study Tour, Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta
Kemudian, kecurigaan lain yakni pemilik EO enggan memberikan kontak nomor tempat wisata yang rencananya akan dikunjungi.
Kata Samsudin, pihak sekolah ingin memeriksa apakah MAN 1 masuk ke dalam list pemesan tempat wisata itu.
"Kami minta kontaknya enggak dikasih, masa kami mau croscheck enggak boleh, kami kan konsumen ya pengin tahu, itu kan hak kamu sebagai konsumen, enggak dikasih sama Aditnya itu," jelasnya.
Diketahui, dari kesepakatan awal, para siswa seharusnya berangkat ke Yogyakarta pada 28 Mei 2023.
Namun, EO menunda menjadi tanggal 3 Juni 2023, lalu kembali ditunda pada 8 Mei 2023.
Saat tiba harinya, para siswa tidak kunjung berangkat. Jumlah armada bus juga tidak sesuai kesepakatan.
Padahal, pihak EO telah menerima Rp 474 juta.
Karena itu, akhirnya pihak sekolah melaporkan pemilik EO pada Kamis (8/6/2023) malam ke Polsek Bekasi Utara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.