Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Air Rusun Marunda, PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal Rp 18 Miliar

Kompas.com - 15/06/2023, 22:17 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya tengah membuat reservoir komunal atau bak penampungan untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara.

Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, anggaran proses pembuatan reservoir komunal itu mencapai Rp 18 miliar.

"Kalau yang Marunda Rusun (anggaran untuk membuat reservoir komunal) sampai 18 miliar," ujar Arief saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: PAM Jaya Kirim 10 Truk Tangki Air ke Rusun Marunda Selama Pembuatan Bak Penampungan Belum Selesai

Arief mengatakan, anggaran di setiap proses pembuatan reservoir komunal memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal itu menyesuaikan kapasitas bak penampungan air.

"Jadi tergantung kapasitas (reservoir komunal) kalau reservoir komunal yang kita buat di Duri Kosambi ini sekitar Rp 4-5 miliar. Karena pompanya bukan pompa main-main kita yang pasang," ucap Arief.

Arief pun menargetkan, pembuatan reservoir komunal di Rusun Maruna selesai dalam waktu sekitar dua bulan ke depan.

Untuk mengatasi sementara krisis air bersih yang dialami para penghuni Rusun Marunda, PAM Jaya mengirimkan 10 truk tangki setiap harinya.

"Kita memang masih menggunakan tangki, ada 10 truk tangki," ucap Arief.

Baca juga: Senasib dengan Rusun Marunda, Rawa Badak Utara Juga Krisis Air akibat Lokasi Pipa Terlalu Jauh

Arief sebelumnya mengakui pembangunan resrvoir komunal untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, sempat mengalami kendala.

"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Arief mengatakan, permasalahan itu bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan penempatannya yang berada di Rusun Marunda.

"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan pak Wali Kota Jakarta Utara sudah kita jalani lagi tapi kita percepat," ucap Arief.

Menurut Arief, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa kerap terjadi. Namun persoalan itu segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.

"Ya namanya ini (pembangunan) ini. Jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com