JAKARTA, KOMPAS.com - Fajri (27), pria asal Tangerang yang berbobot 300 kilogram mengalami infeksi pada paru-paru dan kaki hingga memicu terjadinya syok sepsis akibat obesitas morbid.
Dokter Spesialis Anestesi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Sidharta Kusuma Manggala menjelaskan, kondisi syok sepsis lebih mudah menyerang pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta.
“Namanya ini obesitas morbid, kalau (yang) kejadian pada Tuan MF,” kata Sidharta saat jumpa pers di RSCM, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) siang.
Penyandang obesitas morbid memiliki body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh di angka 40 atau lebih.
Sebagai informasi, Fajri memiliki BMI mencapai 91. Nilai itu hampir tiga kali lipat indeks massa tubuh yang super tidak normal, di atas 35.
“Kemudian, memang komorbid itu maka gampang sekali terjadi infeksi. Daya tahan tubuh Tuan MF sudah turun, jadi kuman di rumah dan lingkungan membuat gampang sekali terjadinya infeksi,” jelas Sidharta.
“Infeksi ini (yang) mengakibatkan kegagalan di beberapa organ di tubuhnya,” sambung dia.
Baca juga: Damkar Turun Tangan untuk Bantu Makamkan Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Operasional RSCM Dokter Renan Sukmawan menambahkan, kondisi tubuh Fajri memang sudah terinfeksi saat dirujuk ke RSCM pertama kali pada 9 Juni 2023.
“Enam jam setelah masuk disaturasi, saturasinya turun dan perlu alat bantu napas. Jadi sepsis itu memang sudah ada sejak masuk sehingga ketika enam jam saturasinya turun, alat bantu napas dipasang (oleh) tim,” ujar Renan.
Setelah itu, tim medsi berupaya memberikan antibiotik dan suplai makanan.
“Memang untuk komunikasi, tentu dengan alat bantu napas enggak bisa, karena (almarhum) harus disedasi (diberi agen anestesi agar hilang kesadaran),” lanjut dia.
Baca juga: Detik-detik Pemakaman Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, di TPU Menteng Pulo
Untuk diketahui, Fajri merupakan pria asal Pedurenan, Karang Tengah, Tangerang.
Sebelum dirawat di RSCM, Fajri hanya terbaring selama delapan bulan tanpa bisa beraktivitas di kasurnya.
Pada 9 Juni 2023, Fajri dirujuk dari RSUD Tangerang ke RSCM karena gangguan organ dalam.
Fajri meninggal setelah dirawat sekitar 14 hari di RSCM pada pukul 01.25 WIB.
"Kami lakukan yang terbaik dengan obat-obatan terbaik. Kami usahakan oleh tim, tapi ternyata tadi malam pada 01.25 WIB almarhum Tuan MF berpulang ke Rahmatullah di hadapan keluarga dan diterima dengan baik oleh keluarga," kata Renan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.