Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sediakan 52 Unit di Rusunawa Buat Tampung Warga Kolong Tol Angke

Kompas.com - 11/07/2023, 12:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan puluhan unit pada rumah susun sewa untuk warga yang tinggal di kolong Tol Angke, Jakarta Barat.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Retno Sulistiyaningrum mengatakan, rencananya akan ada 52 unit yang disediakan untuk menampung warga.

"Dari (pihak) Wali Kota Jakarta Barat sudah berkoordinasi ke kami. Kami diminta untuk menyediakan 52 unit rusun," ujar Retno dalam rapat dengan anggota DPRD komisi D, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Banyak Warga Tinggal di Kolong Tol, Pemprov DKI Didesak Segera Bangun Hunian Layak

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta telah berkoordinasi Pemerintah Kota Jakarta Barat.

Pemkot Jakbar telah mendata warga sebelum nanti akan ditempatkan di rusunawa yang berada di Penjaringan Jakarta Utara dan Rusunawa Tipar Cakung Jakarta Timur.

Hanya saja, Retno tak menjelaskan mengenai waktu pemindahan warga kolong tol.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Pantas Nainggolan sebelumnya mendesak Pemprov untuk membangun hunian layak bagi warga yang tinggal di kolong tol di Ibu Kota.

"Sekarang Pemprov DKI harus berorientasi menyediakan rumah layak huni bagi seluruh warga DKI Jakarta. Tidak boleh ada lagi warga Jakarta yang masih tinggal di tempat yang tidak layak dihuni," ujar Pantas di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Relokasi Warga Kolong Tol ke Rusun: Kami Akan Memanusiakan Mereka

Salah satu permasalahan soal hunian terlihat di kawasan Kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Tak sedikit warga disebut mendirikan rumah semipermanen di area tersebut.

Dengan demikin, Pemprov DKI Jakarta diminta segera mencari solusi mengatasi masalah itu dengan segera pembangunan rumah susun.

"Kalau sudah bangun itu (warga) pindahkan. Jangan dibiarkan di situ. Tapi karena sekarang belum mampu menyediakan rumah susun layak huni yang bisa dilakukan sekarang ini adaah imbauan imbauan," ucap Pantas.

Pantas mengatakan, pemberian rumah layak itu tak terlepas dari penataan atau tata ruang di DKI Jakarta yang diperlukan masyarakat.

Soal pemberian nama pada program rumah layak huni, Pantas menyerahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Fakta Warga Kolong Tol Cawang-Pluit, Sebagian Eks Kalijodo dan Tak Kuat Bayar Sewa Rusunawa Marunda

"Apapun mamanya terserah tapi salah satu ranah yang kita miliki sekarang salah satunya adalah rumah susun. Itu harus diperbanyak dan itu harus sesuai juga dengan rencana nasional bahwa kebutuhan rumah di DKI Jakarta memang masih butuh banyak," ucap Pantas.

"Kalau konsepnya kepemilikan seperti kemarin saya rasa itu dikoreksi. Yang kita butuhkan kan konsep dari DP 0 rupiah itu kepemilikan," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Megapolitan
Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com