Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2023, 10:54 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Komplotan maling menggasak satu unit mobil pikap atau bak terbuka di Jalan Raya Legok, Jatimekar, Kota Bekasi, Kamis (20/7/2023).

Aksi pencurian komplotan maling tersebut tergolong sangat niat karena dilakukan dengan susah payah.

Rusak gembok dan mencabut pagar

Edo Mustopa (28), pemilik mobil pikap yang dicuri mengatakan, mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut furnitur itu digasak pada Kamis dini hari.

Baca juga: Angkat Pagar Rumah, Maling di Bekasi Gasak Mobil Bak Pikap

Saat kejadian, ia sedang terlelap setelah seharian bekerja.

"Jam 21.00 WIB itu sudah tidur. Kebetulan pas bangun shalat subuh, lihat mobil sudah enggak ada, ucap Edo kepada wartawan, Minggu (23/7/2023).

Setelah tahu mobil pikapnya hilang, Edo langsung memeriksa CCTV yang ada di depan rumahnya.

Dalam rekaman CCTV, komplotan maling yang mengambil mobilnya ada empat orang, dua menunggu di jalan, sedangkan dua lainnya melakukan aksi pencurian.

"Jadi CCTV bukan yang di rumah saya. Di depan (rumah) juga ada CCTV, sorot ke jalan. Nah, itu posisi mobil yang tunggu di pinggir jalan, ada juga," ucap Edo.

Edo mengungkapkan, komplotan maling itu merusak gembok dan mencabut pagar garasi terlebih dahulu sebelum menggasak mobil miliknya.

Baca juga: Pencuri Mobil Pikap di Bekasi Diduga Pakai Pelat Nomor Palsu

Dua orang yang bertugas menggasak mobil pikapnya, kata Edo, bekerja sama untuk mencabut pagar garasi.

Kemudian, satu orang masuk ke dalam mobil korban, sementara yang lainnya menjaga agar situasi kondusif.

"Pagarnya dicabut, disandar ke tembok. Nah, mobil didorong mundur, langsung pergi," jelas dia.

Pakai pelat nomor palsu

Edo menyebut, nomor polisi dari kendaraan yang digunakan oleh komplotan maling mobil pikap miliknya diduga palsu.

Hal itu dikatakan Edo usai ia melapor kejadian yang menimpanya ke polisi. Saat itu petugas menyatakan, nomor polisi dari kendaraan yang digunakan pelaku tak bisa dilacak.

Baca juga: Pikap Pengangkut Genset Terbakar di Kolong Flyover Tanjung Barat, Arus Lalu Lintas Macet

"Mobil sedan (mobil yang digunakan komplotan pelaku). Enggak kelihatan mereknya, pelat nomor juga dicek polisi, enggak kelihatan (tidak terlacak). Mungkin pelatnya palsu," ucap Edo.

Lebih lanjut, Edo tidak menaruh rasa curiga terhadap lingkungan sekitar. Sebab, ia tak mengenali satu pun wajah dari para pelaku.

"Enggak ada (kecurigaan orang dekat). Dilihat dari foto juga kayanya bukan orang sini (orang sekitar)," tutur dia.

(Penulis: Joy Andre | Ihsanuddin).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Soal Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, PDI-P DKI Minta DPR Kedepankan Suara Rakyat

Megapolitan
Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru 'Ngontrak' Seminggu Bersama Seorang Pria

Megapolitan
Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Megapolitan
Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Pemilik Kontrakan TKP Wanita Terlakban di Cikarang Timur: Mereka 'Ngaku' Suami Istri

Megapolitan
Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Gantikan Gembong Warsono, Pantas Nainggolan Ditunjuk Jadi Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta

Megapolitan
Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Pintu Masuk GBK Ditutup karena Ada Perayaan Natal, Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK

Megapolitan
LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

LRT Perketat Penjagaan di Dalam Kereta Imbas Aksi Vandalisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com