Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Ada Penemuan Bayi di TPU Malaka II Jaktim

Kompas.com - 06/08/2023, 17:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuana (44), warga Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengungkapkan, sering ada penemuan bayi di TPU Malaka II. 

Terakhir, sesosok bayi malang ditemukang dibuang di area pemakaman itu pagi tadi. Untungnya, bayi itu masih hidup dan dalam kondisi sehat.

"Kami sering kayak begini (dapat kabar penemuan bayi) di sini, tapi sudah lama banget. Dalam sekitar lima tahun terakhir, baru sekarang tapi penemuan terbaru," ucap dia di TPU Malaka II, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2023).

Penemuan yang paling diingat oleh Yuana adalah sesosok bayi yang sengaja dibuang di tumpukan sampah di kawasan itu.

Ia tidak mengingat pasti kapan, tetapi saat itu ada sesosok bayi yang dibuang dalam keadaan hidup di dekat area bedeng.

Namun, kondisi bayi itu sudah dalam keadaan pucat. Beruntung, warga berhasil menyelamatkannya. Pelaku pun ditangkap.

Baca juga: Pemulung Temukan Sesosok Bayi di Selokan TPU Malaka II Jakarta Timur

Penemuan bayi lainnya adalah di dalam tempat sampah seorang warga yang memang terkenal suka membakar sampah.

"Niat pelaku mungkin membuangnya saja di tempat sampah, cuma dia enggak tahu kalau pemilik suka bakar sampah. Jadi, kardus tempat bayi itu berada terbakar," ungkap Yuana.

Menurut cerita pemilik tempat sampah, ia sedang membakar sampah sambil merapikan isinya dengan sebuah tongkat.

Ternyata, saat beberapa sampah tersingkir, ada sebuah kardus berisi bayi. Kardus sudah dalam keadaan terbakar.

"Bayinya sudah dalam keadaan meninggal. Ada luka bakar sedikit, tapi meninggalnya bukan karena terbakar. Kayaknya sudah agak lama meninggalnya karena badannya sudah pucat banget," tutur Yuana.

Bayi dibuang di selokan

Selama sekitar lima tahun terakhir, tidak ada penemuan bayi di TPU Malaka II. Namun, kondisi itu berubah pada Minggu pagi.

Ada sesosok bayi sehat yang dibungkus tas kain. Ia diletakkan di dalam kardus di selokan TPU itu.

Yuana dan warga lainnya, Syahrul (42), menceritakan bahwa bayi itu ditemukan oleh seorang pemulung.

Bayi ditemukan dalam keadaan sehat, meski penuh darah karena kemungkinan baru saja dilahirkan.

"Masih banyak darah, belum dibersihin sama sekali. Darahnya belum kering juga," ujar Yuana.

Baca juga: Saat Ditemukan, Bayi di Selokan TPU Malaka II Jaktim Disebut dalam Kondisi Sehat

Dia menambahkan, bayi itu kemudian dibersihkan dengan cara diusap, sebelum dikeluarkan dari kardus dan dibawa ke kantor petugas TPU Malaka II.

"Kok tega saja orangtuanya begitu, bisa-bisanya membuang bayi. Mudah-mudahan kondisi bayi sehat setelah dibawa ke RS Islam Pondok Kopi, insya Allah," ucap Yuana.

Bayi juga ditemukan dalam kondisi gemetar. Tangan dan kakinya sedikit pucat, meski kulit pada bagian tubuh lainnya masih berwarna kuning langsat.

Kepalanya yang dihiasi rambut tipis tampak basah. Ketika dikeluarkan dari kardus oleh Syahrul, bayi itu pun merengek.

Tali pusar juga masih menempel dan dibungkus oleh sebuah kantong plastik berwarna hitam.

 

Syahrul langsung meletakkan bayi itu di atas selimut berbulu berwarna biru dan membalutnya. Bayi itu dibalut lagi dengan sebuah sarung agar tidak kedinginan.

Dia menambahkan, bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dalam keadaan terbungkus sebuah tas kain dan diletakkan di dalam kardus.

"Posisi bayi ada di dalam selokan. Terbungkus tas kecil dan di dalam kardus. Masih ada ari-ari, kemungkinan baru lahir," ujar Syahrul di lokasi, Minggu.

Syahrul bercerita, dia bersama beberapa temannya sedang menggowes sepeda di dekat jalan masuk TPU Malaka II.

Kemudian, ia mendengar suara seorang pemulung yang memanggilnya dan mengatakan menemukan sesosok bayi.

"Saya dipanggil, 'Pak! Ada bayi!'. Terus saya lihat, memang benar ada bayi di dalam kardus," tutur dia.

Setelah itu, bayi tersebut dibawa ke kantor petugas TPU Malaka II. Kemudian, petugas TPU melaporkan ke pihak terkait.

Bayi tersebut pun dijemput oleh anggota polisi dari Polsek Duren Sawit untuk dibawa ke RS Islam Pondok Kopi guna mendapatkan perawatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com