Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Tujuan Heru dengan DPRD DKI Terapkan WFH 50 Persen: Antara KTT ASEAN 2023 dan Polusi Udara

Kompas.com - 18/08/2023, 08:37 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerapkan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) DKI.

Adapun penerapan WFH ini dalam rangka persiapan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN atau ASEAN Summit 2023.

Penerapan WFH ini sepekan lebih awal dari jadwal semula pada menjadi 21 Agustus 2023. Adapun KTT ASEAN ini berlangsung pada 5-7 September 2023.

Baca juga: Jokowi hingga Warga Rayakan HUT Ke-78 RI di Tengah Polusi Udara Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, penerapan WFH bagi 50 persen ASN di DKI ini tujuannya untuk mengurai kemacetan.

"Salah satunya (untuk) mengatasi kemacetan di titik-titik tertentu, kami coba (percepat penerapan WFH)," kata Heru, Kamis (17/8/2023).

Mulanya, WFH direncanakan berlangsung pada 28 Agustus-7 September 2023. Namun, Pemprov DKI Jakarta mempercepat rencana WFH bagi pegawai yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat.

DPRD ikut terapkan WFH

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi juga mengaku akan menerapkan sistem bekerja dari rumah bagi internalnya.

Baca juga: Cucu Ketua DPRD DKI Masuk RS karena ISPA, Disebut akibat Kualitas Udara Buruk

Bukan karena KTT ASEAN 2023, kebijakan tersebut diambil untuk mengatasi kualitas udara di DKI Jakarta yang saat ini menjadi kota paling berpolusi sedunia.

"Saya membuat kebijakan di internal DPRD DKI, 50 persen WFH. (Berlaku untuk) ASN DPRD atau anggota dewan juga," ucap dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (16/8/2023).

Politisi PDI-P ini menyebutkan, kebijakan WFH ini akan aktif berlaku mulai 21 Agustus 2023. Pada penerapannya, rapat komisi atau rapat fraksi bakal digelar secara hibrida.

"Melihat situasi seperti ini, saya harus ambil sikap karena akhirnya jangan menjadi kayak pandemi Covid-19. Nanti orang kena semua, orang enggak kerja semua," urai Prasetyo.

Baca juga: Ibu di Jakarta Keluhkan Kualitas Udara Buruk, Anaknya Jadi Rentan Batuk Pilek

Diminta WFH 3 bulan

Prasetyo meminta Heru memberlakukan WFH bagi ASN Pemprov DKI mulai 21 Agustus 2023 hingga tiga bulan ke depan sebagai penanganan kualitas udara yang buruk.

"Mengimbau Pak Gubernur dan jajarannya untuk memberi WFH kapasitas 50 persen untuk ASN Pemprov DKI Jakarta," ujar Prasetyo.

Selain itu, dia juga mengimbau Heru Budi menambah jumlah ASN yang bekerja dari rumah dari 50 persen menjadi 75 persen saat ASEAN Summit berlangsung pada 4-7 September 2023.

Prasetyo juga mengimbau perusahaan swasta menerapkan kebijakan yang sama saat KTT ASEAN berlangsung.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, DPRD DKI Terapkan WFH 50 Persen

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com