JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara Jakarta pada Minggu (3/9/2023) pagi masih masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Ibu Kota per pukul 07.48 WIB bahkan menduduki peringkat ketiga terburuk di dunia.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat pada angka 155.
Baca juga: Saat Pabrik Sepatu, Tisu, dan Keramik di Tangsel Ditengarai Sumbang Polusi Udara
Angka tersebut membuat kualitas udara di Jakarta menjadi salah satu yang paling buruk dibandingkan kota-kota besar lain di seluruh dunia.
Sementara itu, peringkat pertama diduduki oleh kota Kampala di Uganda yang memiliki indeks kualitas udara 162.
Kemudian, peringkat kedua diduduki oleh kota Lahore di Pakistan yang memiliki Indeks kualitas udara 157.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 63.6 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 12.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dengan data di atas, artinya kualitas udara di Jakarta tetap buruk meskipun sebagian besar masyarakat ibu kota tidak berangkat kerja pada hari Minggu pagi ini.
Jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, tingkat keparahan kualitas udara di Jakarta cenderung fluktuatif.
Pasalnya, pada Kamis (31/8/2023) dan Jumat (1/9/2023), indeks kualitas udara di Jakarta berada pada angka 161 dan 162.
Baca juga: Soal Polusi Udara Jabodetabek, Luhut: 3 Bulan Bahkan Satu Tahun Baru Bisa Diselesaikan
Sedangkan, pada Sabtu (2/9/2023), indeks kualitas udara di Jakarta cukup rendah, yakni 153.
Meski demikian, sejak Kamis, kualitas udara di Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat.
Merespons buruknya kualitas udara Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.