JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat (PRKP) DKI Jakarta merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C yang tercatat dalam 451 kartu keluarga (KK) ke Rusunawa Nagrak.
Relokasi tersebut menyusul ambruknya atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 pada Rabu (30/8/2023).
Terlebih, berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022, struktur bangunan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Meski belum sepenuhnya rampung mengingat masih ada warga yang mengurus administrasi, relokasi ini menimbulkan permasalahan baru.
Jarangnya layanan JakLingko tujuan Marunda membuat warga yang sudah pindah ke Rusunawa Nagrak resah.
Pasalnya,warga harus menunggu selama dua jam demi menumpang angkot gratis tersebut.
“Yang bermasalah sekarang ini adalah angkot. Kemarin, warga itu menunggu angkot hampir dua jam, baru dapat angkot,” ungkap Ketua RT 005/RW 12 Kelurahan Marunda, Saharudin Samad kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Permasalahan lain adalah tidak adanya rute bus sekolah dari Nagrak menuju Marunda. Hal ini mengakibatkan banyak anak yang terlambat sekolah.
“Jadi benar, ada warga saya atau warga Rusunawa Marunda Cluster C yang sudah tinggal di Rusunawa Nagrak, tapi anaknya terlambat sekolah lantaran bus sekolah yang ada ini tidak sampai ke sekolah,” ungkap Saharudin.
Ia meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan atensi atas permasalahan ini mengingat banyak anak yang bersekolah di SMPN 290 Jakarta, SDN 02 Marunda, dan SDN Marunda 05.
Semua sekolah tersebut berada di wilayah Rusunawa Marunda.
Baca juga: Rute Bus Tak Sampai dan Angkot Jarang di Rusun Nagrak, Anak-anak Terlambat Sekolah
Dengan adanya dua permasalahan tersebut, warga terpaksa merogoh kocek lebih dalam.
Sebab, tidak sedikit warga akhirnya menggunakan ojek online atau ojol demi sampai ke tujuan.
“Ya dengan terpaksa, mereka naik ojek online. Kemarin saya saja terpaksa naik Grab,” pungkas Saharudin.
Mengenai masalah ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, akan mencari solusi soal keluhan warga Rusunawa Marunda yang sulit mengakses transportasi umum setelah direlokasi ke Rusun Nagrak.
"Nanti dibantu Dinas Perhubungan DKI, saya minta Dinas Perhubungan," ujar Heru di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa.
Namun eks Wali Kota Jakarta Utara itu tak menjelaskan secara terperinci bentuk bantuan Dishub DKI Jakarta untuk warga Rusunawa Marunda itu.
Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Minta Pemprov Tambah Bus Sekolah dan Angkot ke Marunda
Heru tak menampik bahwa sudah ada beberapa catatan yang harus ditangani Pemprov DKI terkait masalah warga Rusunawa Marunda.
"Ada beberapa poin, termasuk (soal sulitnya transportasi) itu," ucap Heru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.