DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, sudah belasan tahun menjadi tempat penampungan barang rongsokan. Kondisi ini menimbulkan rasa khawatir warga sekitar.
Lina (38) salah satunya. Perempuan yang kediamannya berada persis di seberang tempat penampungan barang rongsokan tersebut mengaku takut rumah yang tidak lagi berpenghuni itu menjadi sarang ular.
Kekhawatiran Lina semakin bertambah karena ada banyak karung berisi barang bekas segala jenis yang tersebar di seluruh penjuru rumah tersebut.
"Ngerinya di dalam ada sarang binatang ular, kelabang. Apalagi anak-anak lewat. Entar (ularnya) nyeberang ke sini," kata dia kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (15/9/2023).
Menurut Lina, rumah itu sudah menjadi tempat penampungan barang bekas sejak ia pindah pada 2010 lalu.
Baca juga: Rumah di Cimanggis Depok Belasan Tahun Penuh Rongsokan dan Sampah, Begini Penampakannya
"Pas aku pindah sini sih mereka (pemilik tempat rongsokan) sudah usaha jual beli rongsokan. Aku pindah sudah dari 2010, sudah ada orangnya masih tinggal di situ, mereka usaha timbang jual beli rongsokan," terang Lina.
Barulah sekitar lima tahun silam, keluarga yang tadinya menghuni rumah rongsokan tersebut pindah rumah dan meninggalkan barang-barang rongsokannya di sana.
"Terus dia pindah, kadang-kadang malam dia datang ngambil rongsokannya, tapi sisanya ditinggal gitu saja di sini," ucap dia.
Kekhawatiran serupa juga dikatakan oleh Nur (35), yang mengontrak rumah di sebelah tempat penampungan barang rongsokan ini sejak dua tahun silam.
Baca juga: Pencarian Sarang Ular di Matraman Kurang Maksimal, Pemilik Rumah Terbengkalai Disebut Banyak Aturan
"Saya sih orang baru di sini, baru dua tahun ngontrak. Cuma sudah lihat begitu memang rumahnya. Bau sih enggak, cuma takut saja ada ular, ada binatang-binatang gitu, jadi banyak nyamuk juga," ujar dia.
Adapun pantauan langsung Kompas.com, kondisi rumah yang terletak di Jalan H Nipan, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat ini memang jauh dari kata layak.
Genteng dan kusen hancur, atap dirambati tanaman liar, serta dinding nyaris roboh. Sebuah kasur menutup akses masuk menggantikan pintu depan, sehingga kondisi di dalam rumah tidak bisa dilihat langsung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.