JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan rumah terbengkalai di RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (16/9/2023), sempat ricuh.
Sekretaris RT 012/RW 12, Hendar, mengatakan, unjuk rasa kecil-kecilan dilakukan oleh ibu-ibu yang sudah resah dengan keberadaan ular yang bersarang di sana.
"Ibu-ibu meminta plafon dan septic tank dibongkar. Cuma pemiliknya tetap keukeuh larang. Jadinya enggak bisa dieksekusi (pembongkaran) sampai sekarang," ucap dia ketika dihubungi, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Warga Ingin Pemkot Turun Tangan Atasi Rumah Terbengkalai yang Jadi Sarang Ular di Matraman
Rumah tersebut sudah terbengkalai selama 15 tahun.
Pembersihan dilakukan untuk menyisir sejumlah titik untuk mencari ular yang masih tersisa.
Hendar mengatakan, ibu-ibu dan warga lainnya meminta pembongkaran lantaran dua titik itu diduga sebagai sarang ular.
Namun, sampai saat ini, permintaan tidak digubris oleh pemilik rumah.
"Sabtu itu ada pemiliknya, datang. Cuma ngebolehinnya (pembersihan dan penyisiran) di ruang-ruang tertentu di lantai bawah. Di lantai dua pemiliknya enggak mengizinkan," ujar dia.
Saat unjuk rasa terjadi, pemilik rumah terkesan cuek. Bahkan, mereka meminta perlindungan ke pihak RT dan RW untuk meredam massa.
Baca juga: Plafon dan Septic Tank Rumah Terbengkalai Diduga Sarang Ular, tapi Pemiliknya Larang Dibongkar
Meski begitu, mereka tidak memberi respons apa pun terkait permintaan ibu-ibu untuk membongkar septic tank dan plafon.
"Padahal kami sudah selalu minta dibongkar, sampai sekarang enggak ada aksi. PPSU ada, tapi cuma bersihkan (puing-puing) saja bukan eksekusi pembongkaran," ucap Hendar.
Sejak pencarian ular dilakukan pada awal Agustus, sudah ada 16 ular yang ditemukan hingga kini.
Warga berinisiatif menyurati pihak Kelurahan dan Kecamatan untuk membantu mereka mendapat izin pembongkaran septic tank dan plafon rumah sarang ular itu.
Lantaran tidak kunjung mendapatkan hasil yang diharapkan, pekan lalu mereka menyurati Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur.
"Sudah bukan tingkat kelurahan dan kecamatan lagi suratnya. Surat soal warga minta akses supaya ada pembongkaran, terutama yang di plafon," kata Hendar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.