JAKARTA, KOMPAS.com - Uang untuk kegiatan bagi-bagi sembako yang dilakukan Forum 13 Penjaringan bukan hanya bersumber dari Gang Royal saja.
AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan mengungkapkan bahwa terkadang ada saja orang yang baik hati secara sukarela ingin menyumbang.
Forum 13 Penjaringan adalah perkumpulan sejumlah warga yang tinggal di RW 13, Penjaringan.
Namun, AD memastikan bahwa 80 persen kegiatan bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di RW 13 bersumber dari Gang Royal.
Baca juga: Kutip Uang dari Pemilik Kafe di Lokalisasi Gang Royal untuk Sembako, Warga: Kami Tidak Munafik
“Ada (sumber lain), namanya beramal, itukan siapa saja bisa. Tapi ya, hampir 70 persen - 80 persen itu dari Gang Royal, enggak usah munafik,” ungkap AD saat ditemui Kompas.com pada Kamis (21/9/2023).
Namun, jika ditotalkan, Forum 13 Penjaringan bisa mengumpulkan Rp 10 juta-Rp 15 juta hanya dari kutipan Gang Royal saja.
Adapun AD mengaku bahwa pihaknya kerap kali meminta uang kepada para pemilik kafe di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Pengakuan tersebut disampaikan AD kepada Kompas.com setelah ratusan bangunan semi permanen di Gang Royal ditertibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
“Kami di sini sebagai Forum 13 Penjaringan, enggak munafik ya, sedikit banyak kami juga suka ambil kutipan (uang) dari Gang Royal,” ungkap pria kelahiran 1961 itu.
Baca juga: Warga Penjaringan Akui Kutip Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Hasilnya untuk Penduduk Tak Mampu
AD menegaskan, rekan-rekan Forum 13 Penjaringan tidak memaksa para pemilik kafe untuk memberikan uang. Pihaknya hanya menerima jika itu memang diberikan secara sukarela.
Pria yang sejak lahir sudah tinggal di RW 13 itu juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut pihaknya lakukan setiap malam pada pukul 01.00 WIB.
“Donatur tetap memang ada, terus penagihan uang kutipan dari warung (di Gang Royal) juga ada, dari lokalisasi. Kami tagihnya itu malam, jam 01.00 WIB. Ada yang kasih Rp 10.000, Rp 20.000, ada yang Rp 5.000, ada juga yang enggak kasih. Itu secara sukarela,” ujar AD.
Saat membicarakan hal ini, AD meminta Kompas.com agar tidak memandang sebelah mata lokalisasi Gang Royal.
Pasalnya, AD mengeklaim, kegiatan lokalisasi juga ada dampak positif meskipun praktik prostitusi dilarang oleh hukum.
Baca juga: Asal Usul Tumbuhnya Praktik Prostitusi yang Langgeng Puluhan Tahun di Gang Royal...
AD berujar, uang hasil pungutan dari setiap kedai di Gang Royal tersebut dibelikan sembako yang setiap bulannya disalurkan kepada warga RW 13 yang tidak mampu secara ekonomi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.