Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Bulan Bagikan Sembako untuk yang Tak Mampu, Warga: 80 Persen dari Kutipan Lokalisasi Gang Royal

Kompas.com - 22/09/2023, 06:25 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Uang untuk kegiatan bagi-bagi sembako yang dilakukan Forum 13 Penjaringan bukan hanya bersumber dari Gang Royal saja.

AD, salah satu pengurus Forum 13 Penjaringan mengungkapkan bahwa terkadang ada saja orang yang baik hati secara sukarela ingin menyumbang.

Forum 13 Penjaringan adalah perkumpulan sejumlah warga yang tinggal di RW 13, Penjaringan.

Namun, AD memastikan bahwa 80 persen kegiatan bagi-bagi sembako kepada warga kurang mampu di RW 13 bersumber dari Gang Royal.

Baca juga: Kutip Uang dari Pemilik Kafe di Lokalisasi Gang Royal untuk Sembako, Warga: Kami Tidak Munafik

“Ada (sumber lain), namanya beramal, itukan siapa saja bisa. Tapi ya, hampir 70 persen - 80 persen itu dari Gang Royal, enggak usah munafik,” ungkap AD saat ditemui Kompas.com pada Kamis (21/9/2023).

Namun, jika ditotalkan, Forum 13 Penjaringan bisa mengumpulkan Rp 10 juta-Rp 15 juta hanya dari kutipan Gang Royal saja.

Adapun AD mengaku bahwa pihaknya kerap kali meminta uang kepada para pemilik kafe di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek Selatan, RW 13, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Pengakuan tersebut disampaikan AD kepada Kompas.com setelah ratusan bangunan semi permanen di Gang Royal ditertibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Rabu (20/9/2023).

“Kami di sini sebagai Forum 13 Penjaringan, enggak munafik ya, sedikit banyak kami juga suka ambil kutipan (uang) dari Gang Royal,” ungkap pria kelahiran 1961 itu.

Baca juga: Warga Penjaringan Akui Kutip Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Hasilnya untuk Penduduk Tak Mampu

AD menegaskan, rekan-rekan Forum 13 Penjaringan tidak memaksa para pemilik kafe untuk memberikan uang. Pihaknya hanya menerima jika itu memang diberikan secara sukarela.

Pria yang sejak lahir sudah tinggal di RW 13 itu juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut pihaknya lakukan setiap malam pada pukul 01.00 WIB.

“Donatur tetap memang ada, terus penagihan uang kutipan dari warung (di Gang Royal) juga ada, dari lokalisasi. Kami tagihnya itu malam, jam 01.00 WIB. Ada yang kasih Rp 10.000, Rp 20.000, ada yang Rp 5.000, ada juga yang enggak kasih. Itu secara sukarela,” ujar AD.

Saat membicarakan hal ini, AD meminta Kompas.com agar tidak memandang sebelah mata lokalisasi Gang Royal.

Pasalnya, AD mengeklaim, kegiatan lokalisasi juga ada dampak positif meskipun praktik prostitusi dilarang oleh hukum.

Baca juga: Asal Usul Tumbuhnya Praktik Prostitusi yang Langgeng Puluhan Tahun di Gang Royal...

AD berujar, uang hasil pungutan dari setiap kedai di Gang Royal tersebut dibelikan sembako yang setiap bulannya disalurkan kepada warga RW 13 yang tidak mampu secara ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com