JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi tak mengenakkan dialami dua sopir ojek online (ojol) bernama Iky (23) dan Ahmad Badrawi (43).
Mereka sama-sama merugi usai berhadapan dengan penumpang yang menolak untuk taat aturan, yakni mengenakan helm saat berkendara.
Meski menyikapi penumpang bebal tersebut dengan cara berbeda, satu memilih untuk tegas menurunkan sang penumpang dan satu lainnya terpaksa tetap mengambil orderan, keduanya ternyata tetap apes.
Kompas.com merangkum cerita Iky dan Ahmad di sini:
Baca juga: Maxim Bantah Suspend Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm
Sopir ojol bernama Iky mengaku sulit mendapatkan pelanggan usai mendapat ulasan negatif dari mantan penggunanya.
Ulasan negatif itu Iky dapat karena ia terpaksa menurunkan sang penumpang di tengah jalan di dekat Flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pasalnya, sang penumpang menolak menggunakan helm.
Sementara itu, tak jauh dari tempat kejadian, ada razia yang dilakukan polisi lalu lintas.
Iky yang tidak ingin mengambil risiko kena tilang memilih untuk menurunkan penumpangnya.
Setelah mendapat ulasan negatif dari penumpang itu, akun Iky pun kesulitan menarik penumpang baru.
"Setelah kejadian tanggal 14 September hanya dapat dua (pesanan) dari pagi sampai malam," kata salah satu mitra PT Maxim Indonesia itu kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).
Iky pun terpaksa meminjam akun rekan sesama sopir ojol agar bisa mencari nafkah.
Namun, waktu Iky terbatas untuk menggunakan akun tersebut, yakni hanya dari 00.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Pendapatan sang sopir ojol pun berkurang drastis dari biasanya Rp 170 ribu per hari menjadi hanya Rp 70.000.
Muncul isu bahwa akun Iky di-suspend oleh PT Maxim Indonesia. Namun, isu tersebut dibantah oleh humas Maxim Indonesia Yuan Ifdal Khoir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.