JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Papanggo Tomi Haryono memastikan bahwa relokasi warga eks Kampung Bayam ke Rusunawa Nagrak hanya bersifat sementara.
Pasalnya, warga eks Kampung Bayam yang sebelumnya tinggal di tenda depan Jakarta International Stadium (JIS) masih menuntut hunian di Kampung Susun Bayam (KSB).
"Masih ada proses yang harus diselesaikan. Sifatnya perpindahan saja. Kapan ke KSB? Masih dalam proses," kata Tomi saat dikonfirmasi pada Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Heru Budi Pastikan Kebutuhan Warga Eks Kampung Bayam di Rusun Nagrak Bakal Dipenuhi Bertahap
Tomi sendiri sudah menandatangani perjanjian yang disodorkan warga eks Kampung Bayam sebelum akhirnya sepakat untuk direlokasi.
Saat ditanya apakah sebelumnya negosiasi mengalami kebuntuan dalam sepekan terakhir ini, Tomi membantahnya.
"Ya itu kan penawaran, kemarin kita baca dulu (isi perjanjiannya). Sekarang sudah kita sampaikan, itu yang kita sepakati," ungkap Tomi.
Baca juga: Warga Kampung Bayam Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Tenda Depan JIS Akhirnya Dibongkar
"Itu soal redaksi atau kata-katanya saja. Itukan warga yang buat (perjanjiannya) ada yang kurang pas (redaksionalnya), lalu saya minta perbaiki dulu. Enggak ada keberatan soal tuntutan warga, karena itu kan untuk warga," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga eks Kampung Bayam yang tinggal di tenda darurat yang berdiri di depan JIS akhirnya bersedia untuk direlokasi.
Mereka mengindahkan penawaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setelah sepekan lebih bernegosiasi dengan Lurah Papanggo, Tomi Haryono.
Baca juga: Bersedia Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Kampung Bayam: Asal Bukan Selamanya
Terlebih, alasan mereka mau direlokasi karena Tomi mendatangi sejumlah persyaratan yang disodorkan warga eks Kampung Bayam.
Salah satu persyaratan tersebut adalah menyediakan bus sekolah untuk cepat tiba di tempat pendidikan hingga relokasi hanyalah bersifat sementara.
Pasalnya, warga eks Kampung Bayam masih mengiringi hunian di rumah susun Kampung Susun Bayam (KSB) yang berdiri di dekat JIS.
Kini, tenda darurat yang berdiri di depan JIS sudah dibongkar untuk kepentingan pembangunan trotoar yang berkesinambungan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang.
Untuk diketahui, warga Kampung Bayam merupakan korban pembebasan lahan dari proyek JIS.
Seyogianya, warga Kampung Bayam adalah penghuni KSB. Tetapi, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung ditepati karena satu dan lain hal.
Karena tidak sanggup membayar kontrakan, beberapa warga Kampung Bayam akhirnya mendirikan tenda di depan JIS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.