JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea mengungkap sejumlah hal tak terduga dalam kasus pembunuhan warga Aceh bernama Imam Masykur oleh tiga oknum TNI berinisial Praka HS, Praka J, dan Praka RM.
Hal itu diketahui Hotman usai mengikuti proses rekonstruksi atau reka ulang pembunuhan Imam.
"Tadi sudah ikuti jalannya rekonstruksi dan para tersangka tidak membantah perbuatan mereka. Termasuk urutan kejadian," kata Hotman di Mapomdam Jaya, Selasa.
Baca juga: Ikut Rekonstruksi, Hotman Paris Sebut 3 Oknum TNI Sudah Rencanakan Pembunuhan Imam Masykur
Hotman mengatakan, para pelaku sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban usai mereka menculiknya.
Salah satu adegan rekonstruksi memperlihatkan ketiga oknum TNI itu sempat memeras ibu Imam Masykur, Fauziah (47), untuk menyiapkan uang Rp 50 Juta.
Jika tidak disiapkan, mereka mengancam akan membunuh Imam Masykur.
"(Para oknum TNI) beberapa kali menelpon ibu dari korban dan juga adik almarhum untuk menyiapkan uang Rp 50 juta. Kalau tidak disiapkan, maka akan dihabisi nyawanya dan akan dibuang," ujar Hotman.
Dalam rekonstruksi, Fauziah sempat akan mencari uang yang diminta tiga oknum TNI tersebut.
Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya negosiasi saat itu menemui jalan buntu.
Baca juga: 23 Adegan Diperagakan dalam Rekonstruksi Pembunuhan Imam Masykur
"Akhirnya kemudian menemui jalan buntu karena ibu almarhum di suatu desa tidak mungkin dapat uang Rp 50 juta dalam waktu sangat singkat," paparnya.
Dalam rekonstruksi, kata Hotman, terdapat satu orang lagi yang berada di mobil yang sama dengan Imam.
Namun, ia tak menjelaskan siapa korban yang bersama dengan Imam.
Menurut Hotman, korban lainnya dilepas oleh tiga oknum TNI itu di kawasan Cikeas dan selamat.
"Ada dua dari rekonstruksi korban yakni korban satu dan korban dua. korban satu meninggal (Imam), dan korban dua pelaku sudah panik akhirnya digebukin dan dilepas," ungkap dia.
"Tinggal korban satu yang sudah dalam keadaan tangan dingin dan tak bernyawa akhirnya dibuang di daerah Jatiluhur," tambah dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.