JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu eks warga Kampung Bayam, Paulinus Melantunan (58) mengaku nyaman tinggal di Rusunawa Nagrak setelah pindah dari tenda yang berdiri di depan Jakarta International Stadium (JIS).
Untuk diketahui, warga eks Kampung Bayam yang tinggal di tenda akhirnya dipindahkan ke Rusunawa Nagrak pada Selasa (26/9/2023) setelah mereka membuat perjanjian dengan Lurah Papanggo Tomi Haryono.
"Kalau di sini, ya kami sudah bilang, nyamanlah. Dalam arti, tidak seperti lagi yang di sana (di tenda)," ungkap Paul kepada Kompas.com saat ditemui di Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: Potret Hari Pertama Warga Eks Kampung Bayam Nyaman Tempati Rusunawa Nagarak
Kemudian Paul mengungkapkan apa yang dirasakan warga eks Kampung Bayam selama tinggal di tenda hampir satu tahun terakhir.
"(Kalau di tenda) polisi udara kurang bagus, karena di pinggir jalan dengan tenda yang sangat sederhana sekali," ujar Paul.
Bukan hanya itu, Paul menyebut bahwa hampir setiap harinya di dekat tenda sering terjadi tawuran antar kelompok sehingga membuat anak eks warga Kampung Bayam sangat tidak nyaman.
"Kalau malam itu kurang begitu nyaman, karena kenapa? Di situ, di tenda itu, selalu hampir tiap malam selalu ada tawuran. Jadi, anak-anak pun kurang begitu nyaman," imbuh Paul.
Baca juga: Kehidupan Eks Warga Kampung Bayam Setelah 1 Hari Tinggal di Rusunawa Nagrak...
Terlepas dari permasalahan tawuran, Paul merasa kasihan dengan anak warga eks Kampung Bayam yang sangat kesulitan untuk belajar atau sekadar mengajarkan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah pada malam hari.
"Lampu kan kurang begitu terang," ungkap Paul.
Meski tinggal di Rusunawa Nagrak hanya bersifat sementara mengingat eks warga Kampung Bayam masih menuntut Kampung Susun Bayam (KSB), Paul tetap merasa bersyukur.
Sebagai informasi, warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) dan Lurah Papanggo Tomi Haryono menandatangani nota kesepakatan pada Selasa (26/9/2023).
Salah satu isi kesepakatan adalah warga eks Kampung Bayam yang tinggal di tenda direlokasi ke Rusunawa Nagrak dan itu hanya bersifat sementara.
Baca juga: Begini Isi Surat Perjanjian Lurah Papanggo dengan Warga Kampung Bayam untuk Relokasi ke Rusun Nagrak
Kini, tenda darurat yang berdiri di depan JIS sudah dibongkar untuk kepentingan pembangunan trotoar yang berkesinambungan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang.
Untuk diketahui, warga Kampung Bayam merupakan korban pembebasan lahan dari proyek JIS.
Seyogianya, warga Kampung Bayam adalah penghuni KSB. Tetapi, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung ditepati karena satu dan lain hal.
Karena tidak sanggup membayar kontrakan, beberapa warga Kampung Bayam akhirnya mendirikan tenda di depan JIS sejak November 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.