Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Kompas.com - 29/11/2023, 12:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Damkar DKI Jakarta dengan senang hati menerima kunjungan edukasi untuk murid PAUD, taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah dasar (SD).

Nah, supaya bisa berkunjung ke markas Damkar DKI dan menerima edukasi langsung dari "Bapak Damkar", ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi pihak sekolah.

"Prinsipnya penerimaan (edukasi) kami sama. Bersurat saja ke kantor Damkar yang ingin didatangi," ujar Kepala Seksi Kerjasama dan Kehumasan Damkar DKI Moch Arief saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (27/2023).

Baca juga: Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti Office Boy untuk Berswafoto

Adapun Damkar DKI dan suku dinas yang berada di lima kota di Jakarta membuka kesempatan kunjungan edukasi bagi anak-anak sekolah setiap hari.

Arief menjelaskan, proses pengiriman surat bertujuan untuk menentukan jadwal petugas Damkar DKI agar pelaksanaan edukasi dapat berjalan lancar.

"Kadang ada yang tidak bersurat juga diterima. Karena gini, kita pelayanan publik.Tapi bersurat lebih baik supaya teratur jadwalnya jadi kami bisa mempersiapkan," kata Arief.

Baca juga: Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza Cipung, Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi Happy

Untuk mengedukasi siswa sekolah, Damkar DKI memiliki tahapan. Pertama, petugas memberi tontonan tentang profesi petugas damkar.

"Ada video kartun ikon petugas damkar itu kami putar. Setelahnya baru kami perkenalkan atribut petugas pemadam, kemudian memberi informasi barang yang mudah terbakar," kata Arief.

Setelah memberi tiga edukasi tersebut, petugas kemudian menyampaikan ke anak sekolah tentang cara mengatasi apabila tubuh terbakar api saat proses pemadaman.

"Setelah itu kami kasih simulasi untuk menuju peluncuran petugas pemadam, lalu masuk mobil, keliling hingga penyemprotan," ucap Arief.

Proses edukasi kepada anak-anak yang berkunjung ke kantor Damkar biasanya berlangsung sekitar tiga hingga empat jam.

Biasanya proses edukasi dimulai dari pukul 8.30 sampai dengan 12.00 WIB.

"Nanti biasanya ditutup dengan makan siang. Untuk edukasi anak-anak mulai Paud, TK hingga SD itu selama ini gratis," ucap Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa 'Debt Collector' yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

[POPULER JABODETABEK] Ketua RW di Cilincing Usir Paksa "Debt Collector" yang Mangkal di Wilayahnya | Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Penggunaan Pelat Palsu DPR, Salah Satunya Pengacara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com