Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Bantuan Perbaiki Rumah Warisan Suami yang Ambruk, Nur: Saya Masih Ingin di Sini...

Kompas.com - 07/12/2023, 15:47 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Nur Ainingsih (60), warga Cipayung, Depok, berharap pemerintah bisa membantu memperbaiki rumahnya yang ambruk.

Rumah yang dihuninya sejak 1990 itu porak-poranda akibat hujan deras pada Rabu (7/12/2023) sore.

Sembari menggeser barang-barang yang tertiban reruntuhan, Nur bercerita, rumah yang terletak di Gang Mardan, RT 03/05 Cipayung itu adalah warisan satu-satunya dari sang suami.

"Saya sih penginnya dirapikan rumah saya, saya masih pengin di sini. Kan ibaratnya ini warisan dari suami saya, dari Jakarta dulu sebelum kita pindah ke sini," ujar ibu empat anak itu saat ditemui di kediamannya, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Akibat Hujan Deras, Rumah Lansia di Cipayung Depok Ambruk

Nur berujar, sudah lebih dari 30 tahun, ia dan suami beserta dua orang anaknya menghuni rumah tersebut.

Bermodal uang ganti rugi dari rumahnya dahulu di Jakarta yang digusur pemerintah, Nur dan suaminya membeli tanah sekaligus membangun rumah di Depok.

"Sebelumnya tinggal di Jakarta, belakang Bundaran HI, tapi kena gusur, jadinya beli tanah di Depok," kata dia.

Nur mengakui, kondisi rumahnya memang sudah tidak layak lantaran banyak bagian di atap yang sudah rapuh.

Namun, untuk memperbaikinya perlu dana yang besar. Sehingga niat tersebut ditunda terlebih dahulu karena uang belum juga terkumpul.

Baca juga: TPS Rawan Banjir Paling Banyak Berada di Jakarta Timur dan Utara

Melihat kondisi rumah yang kian memprihatinkan, Nur beserta anaknya pun memutuskan mencari kontrakan baru. Namun tidak kunjung didapat.

"Awalnya memang sudah lama mau roboh yang atas, cuma kan saya masih bertahan. Tapi anak saya sudah usaha nyari kontrakan ke sana-sini, cuma sampai sekarang belum ketemu rezekinya, akhirnya lama-kelamaan (kondisi) rumah ini makin parah," ujar Nur.

Sampai beberapa hari lalu, kata dia, tiba-tiba terdengar suara geretak dari atap rumah.

Mendengar suara itu, anak dan menantu Nur pun lanjut mencari kontrakan lagi dan akhirnya menemukan sebuah rumah untuk disewa.

Setelah mendapat kontrakan yang sesuai, keluarga Nur mulai mengangsur kepindahan barang-barang ke kontrakan baru.

"(Anak Nur berkata) 'Bu, kita ngontrak saja'. 'Hayuk', saya bilang begitu, daripada kita ketiban rumah. Ya sudah, akhirnya menantu saya nyari kontrakan lagi tuh malam Senin. Ada yang kosong, ya sudah langsung kemarin tuh (pindahan)," kata Nur.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga di Pemakaman Siswa SD yang Kakinya Diamputasi karena Kanker Tulang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com